TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Pariwisata Korea (KTO) mengamati masyarakat Indonesia semakin meminati kunjungan ke negeri ginseng. Minat tersebut juga menjadi pertumbuhan tren kunjungan wisatawan muslim, tak hanya dari Indonesia, tapi juga Timur Tengah. Korea pun terus mempromosikan wisata ramah muslim atau muslim friendly.
"Wisatawan Indonesia itu menyukai K-pop dan drama Korea, mereka wisatawan muslim suka mengunjungi lokasi syuting (Drama Korea), kafe, konser, dan (tentang busana) style atau fashion," kata Hubungan Masyarakat Organisasi Pariwisata Korea (KTO) Jakarta Irma Maulida, Selasa, 20 Agustus 2019.
Menurut dia, minat tersebut masih dominan dibandingkan wisata kuliner. Irma menjelaskan bahwa wisatawan muslim Indonesia cenderung fleksibel untuk urusan makanan saat berada di Korea. "Mereka enggak ribet, yang penting merasa aman," tuturnya.
Hal tersebut, kata Irma, karena ada banyak pilihan makanan di Korea yang ramah untuk wisatawan muslim. Ia mencontohkan bibimbap. "Bibimbap itu bahannya nasi, sayuran dan telur," katanya. Adapun bibimbap umumnya dihidangkan dalam mangkuk, penyajiannya serupa nasi campur khas Korea.
Selain itu ada pula gimbap, nasi yang dibungkus dengan rumput laut, dan kimchi. "Kimchi itu fermentasi sayuran," ucapnya. Kimchi adalah makanan tradisional Korea, yakni hidangan asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas.
Adapun informasi terkait wisata ramah muslim tersebut akan diadakan dalam acara Korea Travel Fair yang diadakan di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada 6 September-8 September 2019. Tema acaranya adalah Muslim Friendly Korea Festival.