TEMPO.CO, Jakarta - Sebidang tanah seluas 22,3 hektare di Kemayoran, Jakarta Pusat, akan menjadi destinasi wisata baru di Jakarta. Di atas lahan tersebut akan dibuat hutan kota, lengkap dengan berbagai fasilitas rekreasi.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) Kemayoran, Riski Renando menargetkan pekerjaan revitalisasi hutan kota Kemayoran rampung pada November 2019. "Hutan Kota ini akan menjadi salah satu kawasan unggulan di DKI Jakarta," kata Riski di Jakarta, Sabtu 17 Agustus 2019.
Saat ini, puluhan pekerja berseragam rompi oranye sibuk mengangkut pasir dan batu untuk membangun saluran air di hutan kota Kemayoran. Selain tanaman hijau yang bakal menjadi paru-paru kota, di tempat ini akan dibuat waduk serta fasilitas, seperti plaza, panggung apung, viewing tower, dan lainnya.
Riski Renando menjelaskan, kawasan hutan Kota Kemayoran mengusung konsep 'Three Wonderful Journeys' yang memadukan jalur hutan (forest trail), ekspedisi mangrove dan taman bermain air (water playground). Dari pembangunan ada sekarang sudah tampak jogging track dan sebuah jembatan gantung bercat merah yang cocok untuk fotografi.
"Kami akan melengkapi hutan kota ini dengan berbagai fasilitas agar masyarakat nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti berolahraga, jogging, bersepeda, dan menikmati wisata air," ujar Riski. Hutan Kota Kemayoran, dia melanjutkan, juga dilengkapi amphitheatre sebagai ruang untuk menampilkan pentas seni.
Tak hanya sebagai tempat rekreasi dan olahraga, Hutan Kota Kemayoran rencananya menjadi kawasan edukasi bagi para siswa dan masyarakat umum. Di hutan ini, siapapun dapat mengetahui langsung berbagai jenis pohon, seperti kiara, pulai, sengon, bitangur, meranti dan trembesi, yang diramaikan oleh kicauan burung kutilang, tekukur, dan sebagainya. Sementara di kawasan danau, pengunjung bisa menikmati burung belibis beterbangan.
Di tengah-tengah danau bakal dilengkapi dengan sculpture, sebuah patung yang menggambarkan pada masa lalu kawasan Kemayoran ini merupakan sebuah bandara udara internasional pertama di Indonesia.