Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gua-Gua Unik Penantang Nyali

image-gnews
Di dalam Gua Tewet terdapat ornamen lukisan purba dengan aneka motif. Setidaknya ada 200 lukisan purba berbagai corak: garis, titik-titik, dan polos. Foto: @cartytalkington
Di dalam Gua Tewet terdapat ornamen lukisan purba dengan aneka motif. Setidaknya ada 200 lukisan purba berbagai corak: garis, titik-titik, dan polos. Foto: @cartytalkington
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah pesisir selatan Jawa banyak ditemui gua-gua. Bahkan Pacitan dijuluki 1.000 gua karena banyaknya jaringan gua di bawah daratan kabupaten itu. Selain stalagtit dan stalagmit, beberapa gua menjanjikan permainan cahaya yang indah. Berikut beberapa gua yang bakal bersinar sebagai destinasi wisata.

Grubug-Jomblang, Daerah Istimewa Yogyakarta

Sederet garis mirip tirai putih menerobos mulut Gua Grubug. Panorama mengesankan itu dihasilkan dari sinar matahari yang memancar di atas kepala. Lalu ada cahaya putih menembus hijau daun ingas dan beringin, yang tumbuh di bibir gua. Inilah Gua Grubug, yang berlokasi di Dusun Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Saat menengok ke atas, tampak aneka tumbuhan paku mengalung leher mulut gua. Dua bongkah karst raksasa menghadang Tempo bersama tiga penelusur gua dari Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia dan seorang penduduk Kecamatan Semanu saat mulai memasukinya. Kini kami sampai di sebuah punggung batu. Jika berdiri di atasnya, seluruh rongga gua terlihat sekilas mirip gentong.

Dari sini terdengar suara jeram bergemuruh. Tetes air menambah keras deru tersebut. Bunyi gaduh air itu dalam bahasa Jawa disebut grubug. Itulah rupanya asal nama gua ini. Terhubung lorong sepanjang 200 meter dari Gua Grubug, ada Gua Jomblang. Di dasar Jomblang terhampar hutan purba seluas seperempat lapangan bola. Di sini tumbuh pohon khas, berbuah mirip cabai rawit. Ada juga palem berdaun mirip sayap kupu-kupu, bergerigi, dan berlubang. Bagi pencinta wisata nonmainstream, sepasang gua ini sungguh layak dikunjungi. 

Pute, Sulawesi Selatan

Leang Pute atau Gua Pute menerobos tanah di Dusun Pattiro, Desa Labuaja, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Gua vertikal ini menusuk bumi hingga 273 meter dengan diameter lubang 50 meter. Leang Pute berada di kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Orang menyebutnya Leang Pute karena dinding gua berwarna putih. Leang dalam bahasa Maros berarti gua, sedangkan pute adalah putih. 

Tim ekspedisi Inggris pada 1980-an berhasil menemukan Leang Pute. Tim Indonesia lalu melanjutkan ekspedisi tersebut. Untuk mencapai dasar gua, penelusur perlu setidaknya 45 menit, menggunakan tali SRT (single rope technique). Kekuatan fisik penelusur sangat penting. Ada kisah penelusur gua pingsan di dasar gua karena kelelahan. "Gua ini menguji mental dan adrenalin," kata penelusur gua dari Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia atau Hikespi, Wahyudi Tapawira.

Wahyudi menelusuri Leang Pute bersama 60 orang pada 2009. Mulut Leang Pute mirip gentong besar. Menurut Wahyudi, penelusur biasa mengelompokkan gua ini sebagai single pitch. Di dasar yang berpasir terdapat tanaman kayu putih dan kayu besi. Air mengalir di pinggiran gua. Tebingnya berbatu. "Saya harus merayap turun," ujar Wahyudi. 

Leang Pute punya teras bernama Gua Dinosaurus, yang bergaris tengah 80 meter. Ketika matahari lurus di atas kepala, cahayanya menembus hingga dasar gua. Aneka tanaman paku dan perdu tumbuh di dasar gua berkontur naik-turun ini.

Gua Sallukang Kallang memiliki sungai-sungai dan air terjun di dalamnya. Foto: @rahmanmukhlis

Salukkan Kallang, Sulawesi Selatan

Gua Salukkan Kallang berada di Dusun Kappang, Kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. Salukkan Kallang, yang merupakan aliran sungai bawah tanah, terletak di kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Salah satu mulut gua terletak di pintu masuk Dusun Kappang. Lebar mulut gua ini mencapai 20 meter dengan kedalaman 150 meter dari permukaan tanah. Titik ekstrem ada di mulut gua pertama atau K1. Mulut gua lain bernama K2, K3, dan K4. Salukkan Kallang memiliki kemiringan 15 derajat.

Gua ini tak jauh dari jalan raya Makassar-Maros-Bone. Salukkan Kallang berasal dari bahasa Makassar yang berarti lorong gelap. Penelusur hanya bisa masuk gua pada musim kemarau. Sebab, pada musim hujan, "Banjir bisa mengancam," kata penelusur gua dari Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia atau Hikespi, Wahyudi Tapawira.

Di dalam gua, para penelusur akan menemui air terjun setinggi 5 meter. Tak jauh dari sana terdapat rongga raksasa. Air terjun itu bukan satu-satunya karena di sebuah ruang besar ada air terjun setinggi 40-50 meter. Ada lagi air terjun setinggi 5 meter di sudut lain. Di bawah air terjun itu terdapat kolam berdiameter 6 meter.

Salukkan Kallang memiliki panjang 12,6 kilometer. Ini gua terpanjang di Sulawesi Selatan. Boleh dikata Salukkang Kallang adalah ibu semua sungai bawah tanah di kawasan karst Maros. Dari sana, sungai bermuara ke air terjun Bantimurung. Tim identifikasi dan pemetaan sebaran gua alam di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung pada 2010 mencatat ada 19 gua di kawasan ini.

Jaran, Jawa Timur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gua Jaran kaya ornamen. Sepanjang lorong gua yang berlokasi di Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku, Pacitan, ini penuh stalagtit dan stalagmit. Batu makrogourdam dan mikrogourdam terlihat menyebar. Panjang gua yang sudah dipetakan oleh tim Indonesia dan Inggris pada 1994 adalah 25 kilometer.

Penelusur gua Cahyo Alkantana adalah sosok yang berhasil memetakan gua ini. Sampai sekarang, orang belum tahu di mana gua berujung. Untuk masuk ke gua, penelusur harus turun 14 meter secara vertikal.

Ekstremnya Gua Jaran pernah dirasakan penelusur dari Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia, Wahyudi Tapawira. Ia ke sana pada Agustus 2007 dan Mei 2009 bersama tiga mahasiswa pencinta alam Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saat itu, mereka berhasil menembus hingga 6 kilometer.

Gua Jaran merupakan sungai bawah tanah. Di dalam gua itu ada ruang besar seluas setengah lapangan sepak bola. Para penelusur menyebut rongga besar ini sebagai hall. Air terjun meluncur 6 meter di dekatnya. "Orang harus susah payah merangkak," kata Wahyudi.

Sebelum mencapai hall, ada ruang yang menyempit. Inilah titik ekstrem di sana karena tipis oksigen. Menurut Wahyudi, keadaan ini disebabkan oleh pengaruh beda ruangan. Dari lorong lebar mendadak bertemu dengan rongga sempit. Setelah itu, bertemu lagi dengan ruang sangat besar. Dalam hall besar menuju 25 kilometer "ujung" gua, banyak rongga yang saling terhubung, mirip labirin. 

Binaiya, Maluku

Gua Binaiya di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Maluku, punya setidaknya 24 mulut gua. Lubang gua berada pada ketinggian 2.127 meter di atas permukaan laut. Gua ini berada di Gunung Binaiya, yang berketinggian 3.035 meter di atas permukaan laut. Gua vertikal ini tidak dalam—antara 2 dan 7 meter—serta miskin ornamen.

Gua Binaiya berada di kawasan karst Binaiya. Tidak seperti kebanyakan gua di Jawa yang berhawa hangat, Binaiya lembap sehingga tubuh terasa dingin ketika berada di lubang gua. Banyak burung sriti bersarang. Secara fisik, kumpulan gua ini tak menantang, yang menantang justru saat berupaya menjangkau gua ini. 

Tim mahasiswa pegiat alam Satu Bumi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengalami hal itu saat mengadakan ekspedisi Binaiya, Agustus lalu. Dari berdelapan orang, hanya tiga orang yang mencapai ketinggian gua. Mereka adalah Hilary Reinhart, Shabrina Tamimi, dan Rahmad Suyudi. 

Saat itu, dari Ambon rombongan menuju Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah. Dari Masohi, perjalanan dilanjutkan ke kawasan Taman Nasional Manusela. Untuk sampai ke Negeri Kanikeh, desa terakhir sebelum menggapai puncak Binaiya, dibutuhkan waktu lima hari. "Sebelum naik Binaiya, tim diberkati tetua adat setempat," kata Hilary Reinhart.

Tim butuh enam hari dari desa terakhir untuk menuju puncak. Mereka melewati berbagai medan, dari menyusuri sungai, lumpur sedalam dengkul, hingga hutan belantara. Langkah pun perlu waspada karena semak dan lumut menutupi muka tanah hutan. Dengan segala tantangan alam liar ini, tentu kepuasan mencapai mulut gua menjadi demikian tak tepermanai.

Tewet, Kalimantan Timur

Ini gua yang paling nyeni. Di dalam Gua Tewet terdapat ornamen lukisan purba dengan aneka motif. Setidaknya ada 200 lukisan purba berbagai corak: garis, titik-titik, dan polos. Ada pula lukisan telapak tangan dengan warna merah, cokelat, dan hitam. Peneliti biasa menamai lukisan ini rock art paint.

Diperkirakan lukisan di gua yang berlokasi di kawasan karst Sangkulirang-Mangkalihat, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, ini berumur 10 ribu tahun. Menurut Adi Kusumo, penelusur gua dari Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia, masyarakat Desa Tepian Langsat percaya lukisan telapak tangan itu melambangkan hubungan mereka dengan arwah leluhur.

Tewet merupakan gua horizontal. Atap gua berbentuk kubah. Untuk mencapai ke sana dibutuhkan perjalanan 15 jam dari Balikpapan. Lalu, dari kampung terdekat, pengunjung harus menggunakan perahu ketinting.

Tewet pernah menarik minat penelusur gua asal Prancis, Luc-Henri Fage, dan Pindi Setiawan dari Jurusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung untuk menelitinya pada 1988-1999. Menurut cerita penduduk Desa Tepian Langsat, Tewet adalah nama orang yang pertama kali menemukan gua ini pada 1964.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asyiknya Menginap di Tengah Hutan Afrika Selatan, Bisa Tidur di Gua atau di Bawah Langit Berbintang

7 November 2023

Cave Suites di Kagga Kamma Lodge (instagram/@kagga_kamma)
Asyiknya Menginap di Tengah Hutan Afrika Selatan, Bisa Tidur di Gua atau di Bawah Langit Berbintang

Wisatawan bisa tidur sepenuhnya di alam terbuka, tepat di bawah langit malam Afrika Selatan. Ada pula pilihan menginap di suite gua atau gubuk jerami.


Menyusuri Gua Son Doong di Vietnam yang Memiliki Fitur Geologi Unik

30 Oktober 2023

Gua Son Doong di Vietnam. Unsplash.com/Andrew Svk
Menyusuri Gua Son Doong di Vietnam yang Memiliki Fitur Geologi Unik

Menjelajahi Gua Son Doong merupakan petualangan yang membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang


Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

28 Oktober 2023

Mulan Jameela dan Ahmad Dhani berpose di Gua Ashabul Kahfi. Mulan tampak cantik menggenakan gaun berwarna merah yang dipadukan dengan hijab berwarna hitam. Sedangkan Ahmad Dhani mengenakan celana jeans, kaos lengan panjang berwarna hitam, dan peci hitam. Instagram.com
Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

Arkeolog Yordania, Rafiq Wafa Ad-Dujaniy temukan Gua Ashabul Kahfi di daerah Ar-Raheib di Yordania pada 1963.


Uniknya Gua Benagil di Portugal dengan Jendela Atap Alami dan Pantai Tersembunyi

7 Oktober 2023

Gua Benagil, Portugal. Unsplash.com/777 S
Uniknya Gua Benagil di Portugal dengan Jendela Atap Alami dan Pantai Tersembunyi

Gua Benagil salah satu gua laut yang terlihat paling menarik


Penjelajah AS Berhasil Diselamatkan dari Kedalaman 1.000 meter Gua Turki

12 September 2023

Penjelajah gua AS Mark Dickey, berada di tandu usai berhasil dibawa keluar dari gua Morca dalam operasi penyelamatannya dekat Anamur di provinsi Mersin, Turki selatan 12 September 2023. REUTERS/Umit Bektas
Penjelajah AS Berhasil Diselamatkan dari Kedalaman 1.000 meter Gua Turki

Mark Dickey terperangkap lebih dari 1.000 meter di gua bawah tanah di Turki selatan setelah jatuh sakit.


Unik, Desa di Spanyol Ini Hanya Bisa Diakses lewat Gua

11 September 2023

Cuevas del Agua, desa kecil di Spanyol yang hanya bisa diakses lewat gua (turismoasturias.es)
Unik, Desa di Spanyol Ini Hanya Bisa Diakses lewat Gua

Pemandangan desa di Spanyol ini menakjubkan, wisatawan harus melewati gua dengan stalaktit dan stalakmit indah untuk mencapainya.


Pria Amerika Terperangkap di Dalam Gua di Turki, 150 Anggota Tim SAR Dikerahkan

8 September 2023

Mark Dickey. National Cave Rescue Commissio
Pria Amerika Terperangkap di Dalam Gua di Turki, 150 Anggota Tim SAR Dikerahkan

Sebanyak 150 orang anggota Tim SAR turun tangan untuk menyelamatkan pria Amerika Serikat yang terperangkap di dalam gua di Turki.


Mencekam, Pria AS Terjebak di Gua Turki Sedalam Seribu Meter dan Alami Pendarahan Perut

8 September 2023

Mark Dickey. National Cave Rescue Commissio
Mencekam, Pria AS Terjebak di Gua Turki Sedalam Seribu Meter dan Alami Pendarahan Perut

Tim penyelamat dari seluruh Eropa sedang melancarkan operasi penyelamatan seorang peneliti Amerika Serikat di gua Turki sejak Kamis.


Batu Caves, Gua Kapur Berusia Ratusan Tahun yang Jadi Destinasi Wisata Religi di Malaysia

4 Juli 2023

Suasana di sekitar kuil Batu Caves di Batu Caves, Selangor, Malaysia, 11 Juli 2017. Kuil tempat umat Hindu beribadah ini menjadi objek wisata wajib bagi wisatawan yang mengunjungi ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. TEMPO/Charisma Adristy
Batu Caves, Gua Kapur Berusia Ratusan Tahun yang Jadi Destinasi Wisata Religi di Malaysia

Batu Caves yang berusia sekitar 400 tahun jadi destinasi wisata religi favorit di Selangor, Malaysia.


Jalan-jalan ke Pacitan Jangan Lupa Kunjungi 3 Destinasi Wisata Gua Ini

12 Januari 2023

Wisatawan lokal sedang memperhatikan dinding Gua Gong di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, 18 Agustus 2016. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Jalan-jalan ke Pacitan Jangan Lupa Kunjungi 3 Destinasi Wisata Gua Ini

Pacitan adalah Kota 1001 Gua. Banyak destinasi wisata gua di daerah asal SBY ini, termasuk Gua Gong yang disebut paling indah se-Asia Tenggara.