TEMPO.CO, Jakarta - Bertandang ke Yogyakarta, mampirlah ke desa wisata. Desa-desa wisata itu memiliki beragam tema, sebagai wisata edukasi, cagar budaya, hingga sentra kerajinan. Untuk urusan akomodasi, desa wisata biasanya bekerja sama dengan hotel. Selain itu rumah-rumah warga juga difungsikan sebagai homestay. Berikut desa wisata di Yogyakarta yang sedang populer.
Desa Wisata Nglanggeran
Desa Nglanggeran merupakan bagian dari destinasi wisata gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran. Tepatnya di Kalisong, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Akses menuju ke lokasi juga tak susah. Desa wisata ini dapat ditempuh menggunakan kendaraan umum atau pribadi. Di desa ini wisatawan bisa mengikuti aktivitas warga, seperti membatik topeng dan belajar bercocok tanam padi.
Selain terlibat langsung dalam pertanian, wisatawan bisa juga belajar memasak makanan tradisional, atau belajar kesenian. Desa ini memiliki fasilitas seperti flying fox, outbond, camping area, kegiatan trekking, dan panjat tebing. Untuk tinggal dalam jangka panjang, desa ini dilengkapi fasilitas homestay dan penginapan.
Desa Wisata Nglanggeran memiliki kontur bertebing dan berbukit, bekas gunung api purba. Foto: @jogjaku
Desa Wisata Bobung
Masih di Kecamatan Patuk, tepatnya di Desa Putat, terdapat Desa Wisata Bobung. Bobung menjadi desa wisata pada 2011, yang peresmiannya dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Desa Bobung merupakan sentra batik topeng kayu. Tradisi membatik topeng kayu ini sudah lama dilakukan warga. Mulanya, dilakukan warga untuk memnuhi kebutuhan pemetasan seni tari topeng panji.
Topeng panji merupakan rbagian dari ritual sedekah bumi, sebagai bentuk rasa syukur kepada pencipta. Namun, karena banyak wisatawan yang menyukai topeng panji sebagai suvenir, kerajinan ini berkembang. Produksi kayu lain seperti nampan, wayang, gantungan kunci, dan lainnya juga dibuat oleh para pengrajin. Bahkan terdapat workshop pembuatan batik kayu dan galeri untuk membeli hasil karya para warga.
Desa Wisata Manding
Lokasinya hanya 15 km dari pusat kota Yogyakarta. Tepatnya di di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Mading, Sabdodadi. Bertandang ke Manding, bersiaplah terpikat oleh berbagai aksesoris dan fashion dari kulit semisal tas, dompet, pigura, gantungan kunci, jaket kulit, dan sabuk. Rumah-rumah warga menjadi pusat produksi kerajinan kulit. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, bahkan bisa ditawar.
Desa Wisata Batik Tulis Giriloyo
Desa Giriloyo berada di kawasan makam Imogiri. Desa ini menjadi salah satu sentra batik tulis terbesar di Yogyakarta. Mereka memperoleh keterampilan membatik secara turun temurun. Batik-batik tulis itu dijual dengan harga beragam, bergantung pada kualitasnya. Selain bisa membeli batik, wisatawan bisa belajar membatik, dari membuat pola hingga mewarnai dengan canting. Usai mengikuti seluruh proses membatik, hasil karya pengunjung itu menjadi suvenir untuk kenang-kenangan pernah berada di Giriloyo.
Desa Giriloyo merupakan sentra batik tulis di Imogiri. Pengrajinnya adalah para ibu di desa tersebut. Foto: @syammr