TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang mengira menjadi travel blogger itu menyenangkan. Bisa pergi ke berbagai tempat, menikmati suasana baru, jalan-jalan, lalu dapat uang. Apakah yang dilihat oleh orang luar itu sama seperti yang dirasakan oleh travel blogger sebenarnya?
Travel blogger Kenny Santana dan Putri Ayudya berbagi pengalaman. Kenny Santara mengatakan pernah merasa jenuh saat melakukan perjalanan. Terkadang menjadi agak sulit untuk membedakan jalan-jalan yang berisi agenda pekerjaan dengan travelling murni bersenang-senang.
Ketika mendapat kesempatan solo travelling ke Bali beberapa waktu lalu misalnya, Kenny ingin menikmati masa itu untuk diri sendiri. "Kemudian ada teman yang menawari saya menginap sekaligus endorse tempat dia," kata Kenny di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lantaran ingin murni meluangkan waktu untuk diri sendiri, Kenny Santana menolak tawaran temannya itu. Pemilik akun Instagram kartuposinsta ini mengaku enggan jika agenda liburan pribadinya disisipi agenda untuk mengunggah konten pesanan. "Jangan sampai mengorbankan liburan untuk mengatasi kejenuhan, malah akhirnya kerja," ucap dia.
Travel blogger Kenny Santana. Instagram
Sementara itu, Putri Ayudya yang dikenal sebagai pembawa acara Jejak Petualang mengaku terkadang ada rasa jenuh ketika harus terus-menerus melakukan travelling untuk syuting. Lambat laun, dia menyadari ada hal membuat rasa jenuh itu muncul.
"Baru sadar, aku travelling itu kerja. Padahal awalnya travelling itu asyik banget, seru," ucap dia. Kejenuhan saat melakukan perjalanan itu bisa hilang dengan banyaknya pengalaman baru yang diperoleh. "Ketika menginap di suatu tempat, aku pasti punya welcome dream."
Menurut Putri Ayudya, bepergian untuk syuting lebih menarik karena dapat masuk ke tempat-tempat yang jarang dikunjungi orang lain. "Bisa masuk ke satu tempat, bahkan kalau punya uang pun belum tentu bisa dapat izin ke sana," ucap dia.