TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan kian agresif memasarkan potensi wisatanya. Selain menjajakan destinasi dan kuliner. Bedah estetika atau operasi plastik juga ditawarkan negeri itu. Misalnya juga tindakan medis untuk menghilangkan kerut wajah, seperti botox juga diminati di Taiwan.
Perwakilan Rumah Sakit Chang Gung Memorial Chen I-Fan mengatakan rencana paket pariwisata tersebut bisa dimulai dari urusan periksa kesehatan. "Hubungan dokter dengan pasien itu lebih dekat. Bukan kayak tamu yang membayar dan dokter mengobati," katanya di Biro Pariwisata Taiwan di lantai dasar Intiland Tower, Jakarta Pusat, Senin, 22 Juli 2019.
Chen I-Fan menjelaskan klinik untuk urusan operasi plastik di Taiwan mengutamakan pelayanan yang tidak melulu umumnya rumah sakit. "Jadi rumah sakit besar dengan gaya hotel, klien bisa punya privasi," tuturnya.
Menurut dia, wisata dengan tujuan operasi plastik di Taiwan, cukup diminati. Peminatnya pun, kata dia, di antaranya wisatawan dari Tiongkok, Jepang, Korea, dan Australia. Ia mengatakan, ihwal komunikasi antara pasien dan dokter pun tak perlu khawatir kendala bahasa.
"Dokter-dokter di Taiwan banyak yang bisa bahasa Inggris," katanya. Namun ada pula pelayanan dengan paket tertentu. "Ada penerjemahnya, sehingga antara dokter dan pasien tidak ada kendala bahasa," ujarnya.