Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wayang Sasak Penghormatan Terhadap Keberagaman

image-gnews
Masih dimintai. Suasana pertujukan Wayang Sasak Di Desa Labuhan Carik, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Seni tradisi media penyebaran Agama Islam di Lombok ini masih diminat dan diterima semua kalangan di Lombok. TEMPO/Dokumen Seklah Pedalangan Wayang Sasak
Masih dimintai. Suasana pertujukan Wayang Sasak Di Desa Labuhan Carik, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Seni tradisi media penyebaran Agama Islam di Lombok ini masih diminat dan diterima semua kalangan di Lombok. TEMPO/Dokumen Seklah Pedalangan Wayang Sasak
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Made Darundya dalang wayang sasak itu tak kuasa berkata-kata. Sesaat dia tertegun. Lalu memeluk Jayengrana dan Munigarim--dua buah karakter wayang yang sudah berusia ratusan tahun--kepunyaan Muhammad.

Air matanya meleleh. Dia membayangkan memeluk sang kakek, Nengah Gowang—seorang dalang wayang sasak legendaris yang sangat mahsyur di pulau Lombok pada zamannya. Darundya melepas rindu.

"Dia benar-benar terharu waktu saya tunjukkan dua buah wayang peninggalan kakeknya," cerita Muhammad yang juga seorang dalang, saat ditemui dikediamannya di Desa Gunung Agung, Pemepek, Lombok Tengah, akhir April lalu.

Dua karakter utama wayang sasak yang membuat Darundya menangis, memang bukan wayang sembarangan. Setidaknya bagi Muhammad dan Darundya. Keduanya menyimpan rasa masing-masing dengan wayang kulit itu.

Muhammad menuturkan dua wayang itu diwarisakan dari Amaq Madim, seorang dalang generasi pertama di Desa Bonjeruk, Lombok Tengah. "Amaq Madim berguru mendalang dari Nengah Gowang, kakeknya Darundya," cerita Muhammad.

Meskipun mejadi guru dari Amaq Madim, Nengah Gowang sangat takjub pada cara muridnya itu memainkan wayang. Di tangan Amaq Madim, kulit-kulit mati yang muncul dalam betuk bayangan wayang itu menjadi sangat hidup.

"Nengah Gowang heran, bagaimana bisa Amaq Madim memainkan wayang sehingga wayangnya jadi sangat hidup dalam kelir," tangan Muhammad mencoba menirukan cara Amaq Madim memainkan wayang yang membuat Nengah Gowang takjub.

Nengah Gowang dan Amaq Madim adalah dua orang dalang wayang sasak dari latar belakang yang berbeda. Nengah Gowang beragama Hindu sementara Amaq Madim adalah seorang Muslim. Mereka menjadi sahabat, bahkan seperti saudara. Sebagi bentuk persaudaraan itu, Nengah Gowang menghadiahkan dua wayang Jayengrana dan Munigarim kepada Amaq Madim.

Made Darundya, Salah seorang dalang Wayang Sasak beragama Hindu, mendalang di rumah seorang warga di Lingsar, Lombok Barat. Kendati merupakan media penyebaran Agama Islam, namun Wayang Sasak, juga dimainkan dalang beragama Hindu dan di tanggep oleh warga Lomok beragama Hindu.TEMPO/Ardhi

Kedua wayang itulah yang membuat Darundya menangis. Muhammad dan Made Darundya seakan mengulang kisah persahabatan antara Nengah Gowang dan Amaq Mudim. Persaudaraan dua orang dalang wayang sasak dalam bingkai keberagaman.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Cara Asyik Menikmati Malam di Kuta Mandalika

52 hari lalu

Foto udara landmark Kuta Lane Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 5 Agustus 2023. Kuta Lane adalah koridor penghubung Bazaar Mandalika dengan Kuta Beach Park (KBP)  untuk memfasilitasi alur aktivitas pejalan kaki yang dilengkapi artwork space, taman bermain anak-anak yang ramah keluarga, spot foto ikonik yang memukau serta panggung yang siap menjadi tempat pertunjukan seni budaya yang menarik.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
6 Cara Asyik Menikmati Malam di Kuta Mandalika

Kuta Mandalika memiliki daya tarik ketika gelap mulai datang, ketahui ragam aktivitas yang bisa dilakukan untuk menikmatinya.


Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

52 hari lalu

AirAsia Berhad melakukan penerbangan perdana rute Kuala Lumpur - Lombok pada Jumat, 2 Februari 2024 (Dok. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok)
Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

Selain menambah penerbangan internasional, Bandara Internasional Lombok melakukan pembenahan, termasuk ruang pengantaran penumpang.


Perwakilan PBB di Indonesia Kunjungan Kerja ke Nusa Tenggara Barat untuk Dukung UKM

2 Februari 2024

Staf PBB di Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat pada 30 - 31 Januari 2024 untuk melihat hasil program bersama Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dalam mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Dokumen : PBB
Perwakilan PBB di Indonesia Kunjungan Kerja ke Nusa Tenggara Barat untuk Dukung UKM

PBB melakukan kunjungan lapangan ke Nusa Tenggara Barat untuk melihat hasil program bersama dengan pemerintah dalam mendukung UKM.


Daftar Provinsi yang Diprediksi Kena Hujan Badai Hari Ini

7 Januari 2024

Warga menyeberangi banjir bandang yang memutus jalur lintas selatan Desa Hadiwarno, Pacitan, Jawa Timur, 28 November 2017. Badai Siklon Tropik yang melanda kawasan pesisir selatan Jawa telah memicu hujan deras sejak sehari sebelumnya sehingga menyebabkan puluhan desa di empat kecamatan daerah itu terendam banjir bandang dan longsor. ANTARA FOTO
Daftar Provinsi yang Diprediksi Kena Hujan Badai Hari Ini

BMKG mengimbau masyarakat di beberapa daerah untuk mewaspadai adanya potensi hujan badai pada hari ini yaitu Minggu, 7 Januari 2024.


10 Makanan Khas Lombok yang Wajib Dicicipi saat Liburan

28 Desember 2023

Daftar makanan khas Lombok yang wajib dicicipi, di antaranya Ayam Taliwang, Gecak Sape, Manuk Dang, Nasi Balap Puyung, dan Sate Rembiga. Foto: Canva
10 Makanan Khas Lombok yang Wajib Dicicipi saat Liburan

Berikut daftar makanan khas Lombok yang wajib dicicipi, di antaranya Ayam Taliwang, Gecak Sape, Manuk Dang, Nasi Balap Puyung, dan Sate Rembiga.


Wisata Taman Obat Keluarga di Tibu Kuning Sekotong Lombok Barat

27 Desember 2023

Tanaman obat-obatan di Taman Obat Keluarga Sedin Gunung, Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa, 26 Desember 2023. (TEMPO/Supriyantho Khafid)
Wisata Taman Obat Keluarga di Tibu Kuning Sekotong Lombok Barat

Selain pantai dan gili, Sekotong juga memiliki Bukit Tibu Kuning yang dikembangkan menjadi taman obat keluarga.


Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

24 Desember 2023

Wayang Natal Nusantara menjadi ikon di Plaza Maria, Gereja Katedral Jakarta, Minggu, 24 Desember 2023. Karya seni untuk perayaan Natal itu menggunakan ornamen adat Betawi dan Dayak sebagai simbol pindahnya ibu kota negara dari Jakarta ke IKN. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

Gereja Katedral Jakarta memamerkan Wayang Natal Nusantara dengan motif Betawi dan Batak yang dipajang di Plaza Maria


Tak Sempat Beli Oleh-oleh saat ke Lombok, Wisatawan Bisa Belanja Online di NTB Mall

19 Desember 2023

Pusat oleh-oleh NTB Mall di Islamic Center Lombok(TEMPO.CO/Supriyantho Khafid)
Tak Sempat Beli Oleh-oleh saat ke Lombok, Wisatawan Bisa Belanja Online di NTB Mall

NTB Mall yang berada di dalam kawasan Islamic Center itu menjual rupa-rupa oleh-oleh yang bisa dibeli langsung atau online.


Dua Tempat Baru untuk Minum Kopi di Islamic Center Mataram, Ada Pojok Kopi dan Cafe Moly

18 Desember 2023

Pojok Kopi NTB Mall (Dok. M. Huzaini Areka)
Dua Tempat Baru untuk Minum Kopi di Islamic Center Mataram, Ada Pojok Kopi dan Cafe Moly

Sebulan terakhir ini hadir dua lokasi tempat minum kopi di Islamic Center Kota Mataram, yakni Pojok Kopi dan Cafe Moly.


Gili Balu Bakal jadi Destinasi Unggulan di Sumbawa Barat

16 Desember 2023

Pemandangan dari puncak bukit Pulau Kenawa, NTB. Tempo/Francisca Christy Rosana
Gili Balu Bakal jadi Destinasi Unggulan di Sumbawa Barat

Gili Balu yang berarti delapan pulau itu adalah proyek unggulan menargetkan pengembangan pulau kecil yang indah di Sumbawa Barat.