4. Bersepeda
Skandinavia terkenal sebagai negara yang memiliki perhatian tinggi terhadap lingkungan. Oslo menjadi kota dengan udara terbersih di dunia. Negara ini secara signifikan mengurangi penggunaaan kendaraan berbahan bakar fosil.
Tahun lalu, pemerintah setempat membangun lebih dari 43 ribu stasiun pengisian bahan bakar listrik. Di kota ini, saya menemukan mobil Tesla bersliweran di seluruh penjuru kota. Hal lain yang menjadi ciri khas negara Skandinavia adalah anak-anak muda yang ke mana-mana menggunakan skuter dorong atau sepeda.
Adapun Copenhagen terkenal sebagai kota paling ramah untuk pesepeda. Tahun lalu, populasi sepeda bahkan sudah melampaui jumlah kendaraan bermotor. Data pemerintah setempat menunjukkan, sebanyak 62 persen penduduk Copenhagen menggunakan sepeda untuk bekerja dan pergi ke sekolah.
Di kota ini, pesepeda (dan pejalan kaki) mendapatkan tempat terhormat di jalan raya. Mereka dibuatkan jalur khusus, yang lebarnya hampir menyamai jalur untuk kendaraan bermotor. Kota ini memiliki trek khusus sepeda sepanjang 375 kilometer. Di Skandinavia, jalur sepeda bahkan sudah memiliki lampu pengatur lalu lintas sendiri.
Di Gothenburg, saya menggunakan aplikasi Styr and Ställ untuk menyewa sepeda. Dengan aplikasi ini, saya cukup membayar sebesar 25 Swedia Krone atau Rp 37 ribu selama tiga hari. Di Gothenburg, terdapat lebih dari 60 stasiun parkir sepeda aplikasi ini.
Salah satu provider untk penyewaan sepeda di Oslo. TEMPO | Wayan Agus Purnomo
Kekurangan aplikasi ini adalah, agar tidak terkena biaya tambahan kita mesti menggunakan sepeda ini dalam rentang waktu kurang dari 30 menit untuk sekali putaran. Lebih dari itu, kita bakalan dikenai tarif sebesar 10 Swedia Krone per 30 menit.
Di Malm, saya menggunakan aplikasi Malm By Bike. Dengan aplikasi ini, saya membayar sebesar 80 Swedia Krone atau Rp 120 ribu untuk durasi selama 24 jam. Kita mesti menggunakan sepeda dalam satu kali putaran kurang dari satu jam.
Ini juga bukan karena ada puluhan stasiun untuk kita mengambil dan memarkir sepeda di seluruh penjuru kota. Dengan menyewa sepeda, maka daya jangkau kita bakal menjadi lebih luas dan lebih menghemat tenaga jika dibandingkan dengan berjalan kaki. Otomatis, objek wisata yang dikunjungi pun menjadi lebih banyak.
Di Copenhagen, sebenarnya ada banyak aplikasi untuk menyewa sepeda. Karena berstatus kota wisata, harga sewa sepeda di Copenhagen juga tidak murah. Rentang harganya berkisar antara 10 - 15 Poundsterling per hari.
Saya menggunakan provider Donkey Republic untuk berkeliling di Copenhagen. Aplikasi ini relatif lebih masuk akal karena kita bisa menggunakan sepeda tanpa durasi waktu seperti di kota sebelumnya. Selama dua hari, saya membayar sewa sebesar 175 Denmark Krone atau sebesar Rp 300 ribu. Kelebihan aplikasi ini adalah kita bisa membawa sepeda pulang dan memarkirnya di mana saja. Kita hanya perlu menaruh sepeda di stasiun yang ditentukan saat pengembalian.