TEMPO.CO, Jakarta - Dubai merupakan landmark yang paling banyak difoto di dunia. Ia menjadi rumah bagi beberapa landmark yang paling banyak difoto di dunia. Kota terbesar kedua setelah Abu Dhabi ini mampu memadukan keindahan gurun dengan gedung-gedung pencakar langit yang memiliki arsitektur ultra-modern.
Namun modernitas Dubai tak pernah memenggal sejarah. Titik temu peradaban moden dan warisan budaya ada di tepi Dubai Creek, Al Seef. Area ini menampilkan warisan budaya dengan struktur bangunan kontemporer.
Bila ingin menikmati suasana pantai, taveler bisa menyambangi pantai La Mer. Pantai ini terbilang unik, karena dikepung karya seni grafiti yang sangat Instagrammable. Penggemar street arts juga harus mengunjungi City Walk untuk menyaksikan karya seniman grafiti global yang terkenal.
Jebel Ali atau Gunung Ali merupakan area seni jalanan yang menampilkan para seniman dari berbagai penjuru dunia. TEMPO/Zeno Group
Daftar seniman yang berpartisipasi dapat dilihat di dubaiwalls.com. City Walk merupakan potret gaya hidup perkotaan klasik, lengkap dengan alun-alun yang terbuka untuk umum dan kawasan pejalan kaki yang menggugah seperti jalanan Eropa.
Dubai juga merevitalisasi kota tua, yang mereka sebut sebagai Old Dubai. Kota itu dinamai Al Fahidi Historical Neighborhood. Di sini terdapat bangunan tradisional dan menara angin, yang akan membentuk lanskap kota selama pertengahan abad ke-19.
Sementara pusat kuliner yang unik ada di distrik seni yang edgy, Alserkal Avenue. Di mana deretan galeri dan kafe bertempat di dalam gudang-gudang besar. Sementara itu 2nd December Street menampilkan berbagai restoran bergaya rumahan di bibir jalan, yang membentang sejauh 1,5 km.
Di sana dijajakan hidangan Pakistan yang lezat di Ravi's, makanan jalanan Lebanon yang lezat di Al Mallah, dan Kunafa yang manis dan chewy dari Al Firas Permen.
Wisata Bahari
Dubai juga indah disusuri dari laut. Pemandangan yang langsung menyita perhatian adalah gedung-gedung ikonik, termasuk Burj Al Arab, Palm Jumeirah dan Atlantis, The Palm Dubai. Untuk keperluan susur pantai itu, penyewaan kapal atau yacht sangat mudah ditemui di Dubai Marina.
Selain kapal pesiar, menyusuri kanal-kanal atau pantai Dubai, dapat menggunakan abra. Perahu kayu ini merupakan kapal tradisional, yang biasa melayari Old Dubai dan kerap difoto para wisatawan di Dubai Creek. Bila ingin sensasi yang lebih, cobalah feri atau abra melintasi Hatta Dam.
Danau Hatta berwarna kehijauan layaknya zamrud dengan burung-burung camar yang beterbangan. Anda setidaknya butuh waktu sepekan untuk menikmati segala keindahan Dubai.
Di wilayah Al Fahidi, arsitektur modern bersua dengan arsitektur tradisional Arab. TEMPO/Zeno Group