Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belajar Kisah Panji di Museum Panji Malang

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Diorama di Museum Panji, Malang, Jawa Timur. TEMPO | Dian Yuliastuti
Diorama di Museum Panji, Malang, Jawa Timur. TEMPO | Dian Yuliastuti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Panji Nusantara 2019 baru saja usai digelar di empat kota di Jawa Timur dalam waktu hampir bersamaan sejak 9-12 Juli 2019. Beragam kegiatan, mulai dari seminar, lomba menggambar, pameran visual, lomba tari, dan pertunjukan tari memeriahkan festival yang berlangsung di Blitar, Tulungagung, Kediri dan Malang, ini.

Kendati festival telah usai, masih ada satu tempat yang tepat untuk mengenal dan belajar tentang kisah dan budaya Panji, yakni di Museum Panji. Museum ini terletak di daerah Ringin Anom, Desa Slamet, Tumpang, Malang, menuju arah Gunung Bromo.

Museum Panji menawarkan wisata edukasi dan sejarah bagi pengunjungnya. Di area seluas tiga hektare ini, pengunjung akan masuk ke sebuah ruang seperti lobi yang plafonnya berhias cetakan naskah Panji. Bagian sebelah kanan mempunyai panggung kecil dan sebelah kiri ditata meja kursi, puluhan dokumentasi tentang kota Malang, misalnya foto-foto pembukaan jalan menuju Puncak Bromo dan situasi Kota Malang tempo dulu.

Aneka tenong dari berbagai daerah di Jawa Timur, mesin ketik kuno, mesin cetak tua, beragam gerabah juga memperkaya nuansa sejarah di lobi itu. Dari situ pula, pengunjung bisa mengawali perjalanan dengan membayar tiket Rp 20 ribu untuk anak-anak da Rp. 25 ribu untuk orang dewasa. Jika datang berombongan, cukup membayar Rp 5.000 saja.

Pendiri Museum Panji, Dwi Cahyono mengatakan biasanya petugas museum memberikan pengantar untuk mengedukasi pengunjung. "Setelah itu barulah berkeliling," kata dia pada Jumat 12 Juli 2019. Rute berkeliling Museum Panji sebaiknya dimulai dari lobi tadi. Dari situ, pengunjung bisa melihat bangunan seperti gerbang candi yang tersusun dari bata merah dan terlihat beberapa relief di dinding.

Di bawah bangunan itu terdapat kolam renang dan panggung air untuk pertunjukan. Menurut Dwi, replika relief itu ditiru dari relief candi-candi di seluruh Jawa Timur yang mempunyai kisah Panji. "Itu memang replika, tapi dari relief kisah yang premium," ujar Dwi.

Bagi Dwi, museum ini menjadi bagian dari upaya untuk mengenalkan budaya Panji yang sudah masyhur hingga Asia Tenggara.
Melewati sisi kolam yang menjadi panggung air, pengunjung akan diperkenalkan dengan beraneka jenis wayang yang berjejer di dinding.

Masuk ke ruang berikutnya, lebih khusus mengenai kisah Panji yang pada awalnya dikenal dari cerita rakyat yang berkembang dari mulut ke mulut atau cerita lisan seperti Ande-ande Lumut, Bawang Merah Bawang Putih, Timun Emas, Keong Mas, Panji Semirang, Kethek Ogleng, dan Enthit. Penguasa Inggris di tanah Jawa Raffles dan beberapa peneliti asing dan Indonesia menuliskan kisah-kisah Panji ini kemudian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah ruangan khusus memuat sepasang patuh Panji dan Sekartaji, cetakan foto tua para penari topeng Panji, lengkap dengan kostum menari. Dwi juga menyusun puluhan topeng beraneka rupa yang menggambarkan Panji dalam pengembaraannya serta sebuah video kisah Panji.

Yang menarik, Dwi sampai menggali tanah untuk tempat diorama perang Ganter ketika Kerajaan Kediri menyerbu Tumapel. Digambarkan sosok Ken Arok menaklukkan ribuan pasukan Kediri yang lengkap dengan tombak, berkuda, dan gajah.

Dengan pasukan yang jauh lebih sedikit namun menerapkan taktik perang yang andal, Ken Arok akhirnya menjebak pasukan Kediri.
Diorama ini memperlihatkan suasana peperangan pasukan kerajaan Kediri - Tumapel. Diorama ini cukup menarik karena terlihat cukup hidup dan seolah-olah mereka berada di pegunungan yang terjal lalu tanah melandai ke dataran yang rata, tempat pasukan Kediri.

Pengunjug bisa melihat dari atas, tapi lebih menarik dari bawah untuk melihat lebih dekat. Masih tersedia lahan kosong yang rencananya akan dilanjutkan untuk diorama hingga kerajaan Majapahit. Di masa Kerajaan Kediri - Majapahit inilah diperkirakan kisah-kisah Panji berkembang.

Cerita Panji berkembang sekitar abad 13, ketika kerajaan-kerajaan Hindu berjaya.
Pengunjung bisa melihat beraneka pecahan keramik kuno dan replika prasasti, patung. Juga pengetahuan tentang letak candi-candi yang memuat kisah Panji. Untuk ini pengunjung harus membuka sebuah kotak yang terpasang di dinding.
Wisatawan Museum Panji juga bisa melihat beraneka peralatan pertanian dan peralatan memasak lengkap dengan replikanya.
Beranjak keluar, pengunjung bisa meneruskan bermain air di kolam atau menjelajah wahana lain yang ditawarkan.

Terdapat wahana kemping, bercocok tanam, dan area tanah lapang yang dikelilingi pepohonan di dekat air terjun sebuah bendungan tua. Dwi merintis pembangunan Museum Panji sejak 2009 dan baru terwujud di 2016. Ia menyebutkan setiap tiga bulan diselenggarakan pertunjukan di panggung air dan acara budaya lain sebagai sarana edukasi kepada masyarakat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

19 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

1 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

3 hari lalu

Pura Luhur Uluwatu, Bali. shutterstock.com
10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.


Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

3 hari lalu

Bhikhu berdoa bersama saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 8 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.


Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

7 hari lalu

Sejumlah penumpang berdesakan di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Senin, 24 April 2023. VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menyebutkan kepadatan penumpang KRL Jabodetabek sejak H+1 hingga H+2 Lebaran didominasi pengguna musiman yang memanfaatkan waktu liburnya untuk bersilaturahmi dengan kerabat ataupun berwisata ke sejumlah tempat di Jabodetabek, seperti Kota Tua, Monas, Kebun Raya Bogor, dan sejumlah obyek wisata lainnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar selama Lebaran volume pengguna commuter line Jabodetabok mendominasi, khususnya pada H+3 Lebaran.


Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

8 hari lalu

Suasana wisata Monumen Nasional (Monas) pada Lebaran hari kedua, Jakarta, Kamis, 11 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

Selama pekan lebaran khususnya tanggal 13 April 2024, Monas mengadakan special show bagi pengunjung, mulai dari aktor, musisi, dan komedian.


Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

8 hari lalu

Pantai Batu Karas Pangandaran (disparbud.jabarprov.go.id)
Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

Pada hari kedua Lebaran 2024, Pantai di wilayah Jawa Barat, mulai dipadati wisatawan.


Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

9 hari lalu

Deretan villa berdiri di atas danau buatan di kawasan wisata Dusun Bambu di Situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, 22 Februari 2015. Villa-villa tersebut dibuat dengan konsep rumah panggung atau gubuk. TEMPO/Fardi Bestari
Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

Kondisi cuaca di sejumlah lokasi wisata di Jawa Barat pada hari kedua Lebaran umumnya cerah berawan pada pagi hari


Di Spanyol, TikTok Digunakan untuk Merencanakan Perjalanan

12 hari lalu

Sejumlah peserta berjoged bersama sambil disiram dengan air menjelang pembukaan Festival San Fermin di Pamplona, Spanyol, 6 Juli 2018. Festival San Fermin juga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Spanyol. REUTERS/Susana Vera
Di Spanyol, TikTok Digunakan untuk Merencanakan Perjalanan

TikTok dinilai berperan untuk perencanaan perjalanan, karena banyak orang mengunggah rencana perjalanan, harga, dan yang dilihat di berbagai tempat


6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

13 hari lalu

Bubblecar Museum. Instagram.com/@thebubblecarmuseum
6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro