TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan mulai berdatangan ke Gunung Bromo. Mereka ingin menyaksikan ritual adat masyarakat adat Tengger, Yadnya Kasada. Sebagian besar pengunjung merupakan wisatawan dari sekitar Jawa Timur.
Wisatawan dari Malang misalnya, datang dengan mengendarai motor dan mobil jip. Mereka beramai-ramai berombongan. "Kami mewaspada wisatawan yang mengendarai motor matik, berbahaya," kata juru bicara Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), Ponco Supriyandogo, Rabu 17 Juli 2019.
Wisatawan memang harus berhati-hati lantaran jalan sepanjang Malang menuju Bromo terbilang curam, baik di sisi kanan dan kiri jurang. Bahkan, pekan lalu mobil yang dikendarai petugas BBTNBTS terperosok sedalam 300 meter. Kecelakaan tunggal itu mengakibatkan seorang tewas dan seorang terluka.
"Sekitar 90 persen kecelakaan korban menggunakan motor matik," ujarnya. Ia mengingatkan agar pengunjung beristirahat di shelter yang disediakan. Agar kendaraan dan pengemudi beristirahat.
Saat TEMPO melintas, sebuah mobil terjebak di lautan pasir. Mobil jenis Daihatsu Espass nekat melintasi lautan pasir. Padahal, biasanya hanya kendaraan penggerak 4WD yang melintas.
Sementara banyak pengendara sepeda motor yang terjebak di lautan pasir. Bahkan, sejumlah pengendara motor terjatuh. Lantaran roda sepeda motor terendam pasir.