TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak enam ekor komodo akan dikirim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Jawa Timur ke Nusa Tenggara Timur untuk dikembalikan ke habitatnya di Pulau Ontoloe, Riung, Kabupaten Ngada. Kepala BKSDA NTT, Timbul Batubara mengatakan pengiriman komodo itu dilakukan dengan menggunakan pesawat berbadan besar.
Baca: Pulau Ontoloe di Ngada, NTT Jadi Rumah Baru Buat 6 Komodo
"Tidak ada pesawat kecil di NTT yang mau memuat komodo untuk dikirim kembali ke habitatnya, sehingga harus menggunakan pesawat besar," kata Timbul Batubara di NTT, Kamis, 11 Juli 2019. Enam ekor komodo itu, menurut dia, akan dikirim dari Surabaya melalui Bali pada Sabtu, 13 Juli 3019.
Dari Bali kemudian mendarat di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Dari Labuan Bajo, komodo akan dikirim ke Riung, Kabupaten Ngada, NTT mengunakan jalan darat. "Kami sudah memperhitungkan kenyamanan komodo hingga sampai di Pulau Ontoloe yang menjadi habitatnya," ucap Timbul Batubara.
Proses pengiriman komodo akan dikawal oleh petugas BKSDA, polisi kehutanan, dan dokter ahli. Setibanya di Riung, Timbul Batubara melanjutkan, komodo akan diserahterimakan ke BKSDA NTT pada Senin 15 Juli 2019 untuk selanjutnya dimasukan ke kandang dan digeser ke Pulau Ontoloe.
Mengenai pengiriman komodo dengan menggunakan pesawat, Timbul Batubara menjelaskan, komodo tidak boleh berada dalam perjalanan lebih dari 24 jam. "Karena akan mengganggu kesehatannya," ucap dia. Komodo tetap dikandangkan sampai bisa beradaptasi dengan lingkungan, kemudian dilepasliarkan. Dengan penambahan enam ekor komodo ini, maka nantinya ada 18 ekor komodo yang hidup di Pulau Ontoloe.
Sebelumnya Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap jaringan penyelundup satwa liar yang diduga telah menjual sebanyak 41 ekor satwa komodo ke luar negeri. Perdagangan illegal satwa ini terungkap dari hasil operasi yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur yang berhasil meringkus 5 orang tersangka. Komplotan ini mengaku telah melakukan praktek perniagaan satwa yang dilindungi sejak tahun 2016.