Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beragam Pesona Taman Wisata Alam Kawah Putih Tinggi Raja di Medan

image-gnews
Stalaktit atau batangan kapur berujung runcing yang menggantung di tebing sungai di Kawah Putih Tinggi Raja, Ahad, 2 Juni 2019. Objek wisata ini sangat populer pada dekade 1980 dan 1990. TEMPO/Abdi Purnomo
Stalaktit atau batangan kapur berujung runcing yang menggantung di tebing sungai di Kawah Putih Tinggi Raja, Ahad, 2 Juni 2019. Objek wisata ini sangat populer pada dekade 1980 dan 1990. TEMPO/Abdi Purnomo
Iklan

TEMPO.CO, Medan - Kawah putih bukan satu-satunya pesona yang diandalkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Sumatera Utara untuk menggaet pengunjung mendatangi Cagar Alam Dolok Tinggi Raja.

Baca: Air Panas Objek Wisata Tinggi Raja Berkhasiat, Batman Membuktikan

Cagar alam seluas 167 hektare itu berada di Desa Dolok Merawa, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Dari luas seluruhnya, 4 hektare menjadi lokasi utama mata air panas bercampur belerang. Sumber air panas ini dikelilingi endapan travertin atau batu kapur yang berada di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut.

"Bukan hanya Kawah Putih yang ada di sana, tapi juga keanekaragaman hayati atau potensi alam lainnya yang masih natural," kata Kepala BBKSDA Sumatera Utara Hotmauli Sianturi kepada Tempo, Kamis pagi, 4 Juli 2019. Tempo berkunjung ke Cagar Alam Tinggi Raja pada Minggu, 2 Juni 2019, atau tiga hari sebelum Lebaran. Ini merupakan kunjungan kedua setelah kunjungan pertama pada 3 - 6 Desember 1995 atau hampir 24 tahun silam.

Pengunjung menikmati keindahan Kawah Putih Tinggi Raja pada Ahad, 2 Juni 2019. Objek wisata ini berada di dalam kawasan Cagar Alam Dolok Tinggi Raja seluas 176 hektare, yang 4 hektare di antaranya merupakan zona manifestasi panas bumi berupa mata air panas yang dikelilingi endapan travertin (batu kapur). TEMPO/Abdi Purmono

Sebenarnya, kata Hotmauli, orang dilarang sembarangan memasuki Tinggi Raja karena statusnya sebagai cagar alam. Larangan ini mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Meski begitu, tetap saja banyak pengunjung yang datang.

Baca juga: Wisata Kawah Putih di Medan Ingin Tiru Sukses Ciwidey Bandung

Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhirnya mengubah status sebagian kawasan cagar alam itu menjadi taman wisata alam atau TWA pada September 2018. Kawasan yang berubah status menjadi taman wisata alam seluas 60,94 hektare atau 36,5 persen dari total luas Cagar Alam Dolok Tinggi Raja.

Dengan begitu, kawasan taman wisata alam Dolok Tinggi Raja mencakup Kawah Putih, Sungai Bah Balaklak dan air terjunnya, serta Danau Lapparan. Danau Lapparan terletak 2 kilometer sebelah barat Kawah Putih di tengah hutan dan belukar. Air danau bersuhu hangat karena mendapat kiriman air panas Kawah Putih lewat bawah tanah. Meski airnya hangat, biota air seperti ikan dan alga hidup di dalamnya. Sebagian area Sungai Bah Balaklak juga berair hangat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari situ sudah terlihat pesona apa saja yang bisa dinikmati pengunjung di dalam kawasan taman wisata alam Dolok Tinggi Raja. "Jadi, sebenarnya pengunjung bebas berwisata di area taman wisata alamnya, bukan di dalam kawasan cagar alamnya," ujar Hotmauli.

Sebagai cagar alam maupun taman wisata alam, panorama Dolok Tinggi Raja mencakup unsur geologis, estetika, dan botani. Selain ketiga unsur ini, Dolok Tinggi Raja juga dikenal lewat cerita legenda yang turun-temurun. Seluruh unsur ini sejatinya tetap bisa dinikmati pengunjung walau sedang berada di area taman wisata alam.

Simak: Mau Mendaki Gunung Rinjani, Perhatikan Syarat dan Biayanya

Flora yang tumbuh di Tinggi Raja merupakan paduan hutan primer dari tegakan tinggi sampai tumbuhan bawah/rendah. Flora tegakan tingginya antara lain kayu kempas (Kompassia sp), kenari (Canarium sp), hoting (Quercus sp), meranti (Shorea sp), ketapang (Termenalia katapa), dan manggis-manggisan (Garcinia sp).

Pengunjung menikmati kehangatan air di objek wisata Kawah Putih Cagar Alam (CA) Dolok Tinggi Raja, Desa Dolok Merawa, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Ahad, 2 Juni 2019. Keberadaan Kawah Putih Tinggi Raja sebagai kawasan konservasi sudah menjadi perhatian raja-raja Simalungun sejak 1924 atau saat Pemerintah Hindia Belanda berkuasa. TEMPO/Abdi Purmono

Pada daerah dekat sumber air panas dan bekas endapan kapur, tumbuhan yang mampu hidup ialah kelompok ficus, jambu-jambuan, pandan, araucaria (salah satu tanaman konifer alias daun jarum yang sering salah kaprah disebut pinus). Ada pula pohon bambu, pakis dan paku, jenis anggrek, serta tumbuhan merambat lain seperti kantung semar (Nephentes sp), liana, dan hoya sp. Kantong semar banyak tumbuh di tepian Danau Lapparan.

Sedangkan tumbuhan yang hidup di atas endapan kapur gampang tumbang karena humus yang tipis pada lapisan atas saja sehingga perakaran tidak sampai ke dalam tanah sebab bawahnya merupakan tanah kapur. Selain beragam flora, cagar alam Dolok Tinggi Raja juga menjadi habitat siamang (Symphalangus syndactylus), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kambing hutan Sumatera (Capricornis sumatrensis), kancil (Tragulus kanchi), kijang, dan macan dahan (Neofelis nebulosa diardi).

Berdasarkan hasil penelitian tim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI pada akhir September 2003, diketahui di dalam Cagar Alam Dolok Tinggi Raja terdapat sekitar 70 jenis anggrek, ratusan jenis tumbuhan di bawah, puluhan jenis liana, dan puluhan jenis pohon besar. Bunga bangkai atau Amorphophallus pun pernah ditemukan mekar di sana.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

18 jam lalu

Ilustrasi Bus ALS. Wikipedia/Mujiono Ma'ruf
Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

2 hari lalu

Pura Luhur Uluwatu, Bali. shutterstock.com
10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.


Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

2 hari lalu

Bhikhu berdoa bersama saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 8 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.


Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

6 hari lalu

Sejumlah penumpang berdesakan di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Senin, 24 April 2023. VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menyebutkan kepadatan penumpang KRL Jabodetabek sejak H+1 hingga H+2 Lebaran didominasi pengguna musiman yang memanfaatkan waktu liburnya untuk bersilaturahmi dengan kerabat ataupun berwisata ke sejumlah tempat di Jabodetabek, seperti Kota Tua, Monas, Kebun Raya Bogor, dan sejumlah obyek wisata lainnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar selama Lebaran volume pengguna commuter line Jabodetabok mendominasi, khususnya pada H+3 Lebaran.


Saat Presiden Jokowi Salat Jumat dan Sapa Warga di Medan

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo melaksanakan ibadah salat jumat di Masjid Agung, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Saat Presiden Jokowi Salat Jumat dan Sapa Warga di Medan

Istana mengatakan Jokowi menggunakan suasana Idul Fitri ke Medan, Sumatra Utara, untuk berkunjung, berkumpul, bersilaturahmi bersama keluarga, sahabat, hingga masyarakat umum.


Pengamat Nilai Jokowi ke Medan untuk Bereskan Seteru Bobby dan Ijeck

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Pengamat Nilai Jokowi ke Medan untuk Bereskan Seteru Bobby dan Ijeck

Pengamat politik Ujang Komarudin melihat silaturahmi hari Lebaran Jokowi ke Medan, Sumatera Utara, bukan merupakan lawatan biasa.


Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

7 hari lalu

Suasana wisata Monumen Nasional (Monas) pada Lebaran hari kedua, Jakarta, Kamis, 11 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

Selama pekan lebaran khususnya tanggal 13 April 2024, Monas mengadakan special show bagi pengunjung, mulai dari aktor, musisi, dan komedian.


Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

7 hari lalu

Pantai Batu Karas Pangandaran (disparbud.jabarprov.go.id)
Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

Pada hari kedua Lebaran 2024, Pantai di wilayah Jawa Barat, mulai dipadati wisatawan.


Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

8 hari lalu

Deretan villa berdiri di atas danau buatan di kawasan wisata Dusun Bambu di Situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, 22 Februari 2015. Villa-villa tersebut dibuat dengan konsep rumah panggung atau gubuk. TEMPO/Fardi Bestari
Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

Kondisi cuaca di sejumlah lokasi wisata di Jawa Barat pada hari kedua Lebaran umumnya cerah berawan pada pagi hari