TEMPO.CO, Inggris - Berkunjung ke Copenhagen akan terasa hambar tanpa mencoba bersepeda di sana. Bagaimana tidak, ibu kota Denmark tersebut berkali-kali disebut sebagai kota paling ramah untuk pesepeda sehingga mencoba bersepeda di sana sudah seperti kewajiban, selain menghemat ongkos jalan-jalan.
Baca: Ulang Tahun Jakarta, Mau Bersepeda Gratis? Ini Caranya
Walaupun Copenhagen ramah untuk pesepeda, bukan berarti tidak ada panduan yang harus diikuti. Bersepeda di Copenhagen jauh berbeda dengan bersepeda di Indonesia, terutama dalam hal memberi petunjuk ke mana pesepeda akan melaju.
Untuk menghindari kecelakaan di jalan, berikut tips dan panduan bersepeda di kota yang pada tahun 2018 tercatat memiliki 675 ribu sepeda tersebut.
1. Mencari Tempat Sewa Sepeda
Tak perlu khawatir jika Anda datang ke Copenhagen tanpa membawa sepeda sendiri. Copenhagen memiliki ratusan penyewaan sepeda yang bisa diakses baik oleh penduduk lokal maupun turis. Bahkan, beberapa di antaranya bisa diakses menggunakan aplikasi di telepon pintar sehingga pesepeda tidak perlu datang ke tempat sewa. Caranya, carilah pit stop sepeda yang tersebar di berbagai titik.
Penyedia jasa penyewaan sepeda yang tergolong mudah ditemukan di Copenhagen adalah Bycyklen dan Donkey Republic. Pit stop mereka tersebar di berbagai lokasi strategis, mulai dari stasiun hingga pusat kota. Untuk menggunakan sepeda mereka, cukup mengunduh aplikasinya, membayar biaya sewa, kemudian mulai menggunakan sepeda yang tersedia.
Bersepeda di Copenhagen, Denmark. TEMPO | Istman MP
Ketika Tempo mencoba menggunakannya, biaya sewa per hari kurang lebih 12 Euro atau setara dengan Rp 190 ribu. Jika sudah selesai menggunakan sepeda sewaan, jangan lupa mengembalikannya. Pengembalian sepeda tidak harus ke lokasi awal, tetapi cukup ke pit stop terdekat.
2. Bersepeda di Sebelah Kanan
Di Copenhagen, segala kendaraan berjalan di sisi kanan, bukan di sisi kiri seperti di Indonesia. Sebab itu, jangan sampai Anda bersepeda di sisi kiri jalan karena celaka bisa menanti. Jangan pula bersepeda di bagian tengah jalur.
Baca juga: Ratusan Warga Meksiko Bersepeda Tanpa Busana
Pemerintah Copenhagen telah menyediakan jalur sepeda yang cukup lebar di setiap sisi yang ada dan umumnya dekat dengan trotoar. Jika ingin bersepeda dengan aman, tetaplah di jalur yang sudah disediakan.
3. Pelajari Sinyal Tangan
Mempelajari sinyal tangan adalah hal wajib sebelum bersepeda di Copenhagen. Sebab, itulah yang menjadi petunjuk apa yang pesepeda akan lakukan. Mengabaikan sinyal tangan pesepeda bisa berujung pada kecelakaan di jalan.
Bersepeda di Copenhagen, Denmark. TEMPO | Istman MP
Setidaknya ada dua sinyal yang harus diingat. Sinyal pertama, jika pesepeda mengulurkan tangan ke kanan atau ke kiri, berarti dia akan berbelok ke salah satu arah tersebut. Sementara itu, jika pesepeda mengangkat tangan kanan atau kiri mereka, berarti dia akan memperlambat laju sepeda dan berhenti di salah satu sisi.
4. Perhatikan Rambu Lalu Lintas Khusus Pesepeda
Di Copenhagen, rambu lalu lintas untuk pesepeda dibedakan dengan rambu lalu lintas untuk pengguna moda transportasi lainnya. Tidak sulit membedakannya karena rambu lalu lintas untuk pesepeda lebih kecil dan memiliki gambar sepeda di bagian tengahnya. Untuk keamanan dalam bersepeda, jangan lupa untuk mengikuti rambu yang ada.
Simak: Nirina Zubir Bakal Bersepeda 1.200 Kilometer Saat Lebaran
5. Sepeda Boleh Masuk Kereta ataupun Bus
Di Copenhagen, sepeda boleh dibawa masuk ke dalam moda transportasi lain seperti bus ataupun kereta. Namun, sebelum membawa masuk sepeda ke sana, jangan lupa untuk membeli tiket khusus pesepeda. Harganya, untuk sekali perjalanan, adalah 13 Kronen Denmark atau setara dengan Rp 30 ribu.