TEMPO.CO, Jakarta - Layanan perjalanan wisata online Booking.com melakukan riset independen untuk mengetahui tren penggunaan gadget oleh wisatawan dalam memenuhi kebutuhan travelling. Dari keterangan tertulis pada Selasa, 21 Mei 2019, Booking.com melakukan riset tersebut terhadap 21.500 responden.
Baca: Cara Booking.com Pastikan Foto Akomodasi Wisata Tidak Palsu
Peserta survei sebanyak itu diambil rata sebanyak 1.000 orang dari Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, Cina, Brasil, India, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Indonesia, Kolombia, dan Korea Selatan. Sisanya, berasal dari Jepang, Selandia Baru, Thailand, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Taiwan, Meksiko, Belanda, Swedia, Singapura dan Israel, dengan 500 responden dari masing-masing negara.
Sebanyak 21.500 orang menyelesaikan survei online dalam periode 10 sampai 30 Agustus 2018. Riset tersebut mengambil sampel pelancong yang telah melakukan perjalanan dalam setahun terakhir atau berencana melakukan perjalanan dalam setahun ke depan.
Dari riset tersebut diketahui sebanyak 44 persen pelancong mencari akomodasi atau fasilitas wisata yang dapat dijangkau dengan teknologi. Sebab melalui teknologi Internet, mereka dengan leluasa dapat mengetahui informasi terkait destinasi wisata tertentu hingga sebagai kebutuhan penunjangnya.
Baca juga:
Kementerian Pariwisata - Booking.com Tambah Kunjungan Wisatawan
Hasil riset menunjukkan, sebanyak 57 pelancong menggunakan aplikasi perjalanan online untuk merencanakan perjalanan wisata mereka. Mulai dari memesan tiket, hotel, karcis tempat hiburan, sampai sarana transportasi selama berada di daerah wisata. Ada pula 40 persen responden yang mengunduh aplikasi transportasi di destinasi wisata untuk memudahkan mobilisasi mereka.