TEMPO.CO, Yogyakarta - General Manager Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama memperkirakan jumlah penumpang pesawat di masa libur dan mudik Lebaran tahun ini tak seramai tahun sebelumnya.
Baca: Libur Lebaran di Yogyakarta Ada Rekayasa Lalu Lintas Jalur Wisata
Setidaknya ada dua faktor yang membuat jumlah penumpang pesawat menurun. Pertama karena harga tiket pesawat yang tinggi, dan kedua banyaknya alternatif moda transportasi menuju Yogyakarta dengan sarana yang menunjang kenyamanan di perjalanan.
"Jadi sepertinya penumpang pesawat tidak akan seheboh tahun lalu atau sebelumnya," ujar Agus Pandu Purnama di sela rapat koordinasi persiapan lebaran di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin 20 Mei 2019.
Meski kini Yogyakarta memiliki bandara baru, Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, ada alasan lain yang mempengaruhi minat masyarakat untuk liburan dan mudik lebaran menggunakan pesawat. Alasan pertama perihal mahalnya tiket pesawat, menurut dia, tercermin dari turunnya jumlah penumpang pesawat yang tiba di Yogyakarta sampai 40 persen sejak Januari 2019.
Baca juga: Salat di Masjid Ini, Hilang Sandal Sampai Sepeda Motor Diganti
Untuk sebab kedua, Agus Pandu Purnama menjelaskan, saat ini masyarakat bebas memilih moda transportasi darat yang tak kalah nyaman karena sudah tersedia jalan tol.