TEMPO.CO, Makassar - Di bulan Ramadan, banyak orang menghabiskan waktu di masjid untuk salat, mengaji, melakukan kajian agama, sampai beristirahat atau tidur. Di masjid yang satu ini, ternyata ada satu aktivitas lagi yang dilakukan di masjid, yakni memijat.
Baca: Tempat Wudu Masjid El Shifa Ciganjur Ramah Penyandang Disabilitas
Jangan berpikir macam-macam dulu. Pemijat di masjid ini adalah anak-anak yang mengisi waktu libur sekolah. Mereka biasanya menawarkan jasa pijat di sela waktu salat dzuhur sampai asar.
Para pemijat cilik yang hanya menjual jasanya saat Ramadan ini biasanya berkumpul di pelataran lantai dasar Masjid Al Markaz Al Islami Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Seorang pemijat cilik, Reihan mengatakan paling banyak mendapatkan uang jika memijat di hari Jumat.
"Kalau memijat di hari Jumat bisa dapat sampai Rp 100 ribu karena jemaahnya banyak," kata Reihan kepada Tempo saat ditemui di pelataran Masjid Al Markaz Al Islami, Minggu 19 Mei 2019. Selain hari Jumat, Reihan dan teman-temannya biasanya mendapat sekitar Rp 70 ribu.
Pemijat cilik di Masjid Al Markaz Al Islami Kota Makassar, Sulawesi Selatan. TEMPO | Didit Hariyadi
Reihan yang duduk di kelas VI Sekolah Dasar ini mengatakan tak ada patokan tarif pijat bagi kliennya. "Kasih seikhlasnya saja," ucap dia. Uang dari hari memijat ini akan digunakan untuk membeli pakaian baru untuk Lebaran.
Rekan Reihan, Muhammad Andri mengatakan turut menjadi pemijat untuk membantu orang tua. "Setiap tahun saya memijat di sini untuk mencari uang," kata bocah 9 tahun ini. Sekali pijat, biasanya mereka mendapat Rp 5.000, Rp 10 ribu, atau Rp 20 ribu dengan durasi pijat 15 sampai 20 menit. Adapun bekal memijat yang dibawa adalah balsam atau minyak urut seharga Rp 30 ribu.
Baca juga: Istimewanya Buka Puasa di Masjid Ini, Serasa di Mekkah - Madinah
Anak-anak yang menawarkan jasa pijat ini belajar otodidak dan tidak memiliki keterampila dasar memijat. Bocah itu hanya mengikuti kemauan pelanggan pada bagian mana yang ingin dipijat. "Biasanya minta dipijat bagian tangan, punggung, kepala, dan kaki," ucap Andri.