Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menggali Potensi Wisata dari Perkebunan Kopi di Papua

image-gnews
Pekerja wanita memilih biji kopi yang telah siap panen di sebuah perkebunan di Nueva Guinea, Nikaragua, 29 Desember 2017. REUTERS/Oswaldo Rivas
Pekerja wanita memilih biji kopi yang telah siap panen di sebuah perkebunan di Nueva Guinea, Nikaragua, 29 Desember 2017. REUTERS/Oswaldo Rivas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Papua memiliki tiga perkebunan kopi yang menarik untuk dijadikan sebagai tempat ekowisata. Perkebunan kopi itu terletak di tiga kabupaten, yaitu di Paniai, Deiyai, dan Dogiyai Papua.

Baca: Wisata Kuliner, Mengenal Potensi Kopi Dogiyai dari Papua

Master Trainer Kopi Arabika Nasional, Hanok Herison mengatakan ketiga perkebunan itu selain mampu menghasilkan biji kopi berkualitas juga cocok dikembangkan sebagai kawasan wisata karena memiliki pemandangan alam yang indah. "Tak cuma kebun, di perkebunan kopi di Paniai ada danaunya juga," kata Hanok Herison di Alenia Papua Coffee and Kitchen, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2019.

Wisatawan bisa menjelajah dan mengetahui proses produksi kopi dari mulai pembibitan sampai menjadi biji kopi. Senyampang itu, nikmati juga hawa yang sejuk dan pemandangan di tepi danau. Lebih asyik lagi jika sambil menyeruput secangkir kopi hangat.

"Perlu ada yang menginisiasi untuk dapat menerima hal-hal baru," tutur Hanok Herison. Dia menyarankan agar pemerintah dan masyarakat berkolaborasi untuk mengadakan berbagai acara, sehingga wisatawan tertarik untuk datang ke sana.

Baca juga: 5 Keistimewaan Kopi Oksibil Papua, Dikemas dengan Koteka

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk diketahui, Hanok Herison menceritakan, asal bibit kopi di tiga perkebunan kopi di Papua itu, pertama kali dikenalkan oleh misionaris Belanda pada 1950-an. Tahun 1968, buah kopi kian melimpah. "Para misionaris Belanda waktu itu punya pesawat cessna yang membawa kopi keluar untuk dijual," tuturnya.

Terutama di Perkebunan Kopi Dogiyai yang tak dapat ditempuh dengan perjalanan darat, maka pesawat cessna menjadi solusi transportasi di sana. Sayangnya, setelah periode itu para misionaris Belanda memutuskan meninggalkan Papua. Sejak itu nasib perkebunan kopi tadi tak jelas. "Padahal di tahun 1982 sampai 1996 itu produksinya begitu pesat," ujarnya.

Menurut Hanok, salah satu yayasan milik misionaris, yakni P5 di Moanemani yang saat itu menampung sampai 10 ton kopi tidak bisa terjual. Selama tak ada pasar untuk penjualan, kopi-kopi itu kemudian dihancurkan. "Sekarang masih ada beberapa petani kopi yang bertahan meski pengasilan mereka tak seberapa," kata Hanok.

Artikel Kopi Papua: Nikmatnya Kopi Koteka, Menyambut Pagi dari Timur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

3 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

25 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

27 hari lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

31 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

34 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

38 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

41 hari lalu

Ilustrasi penyerangan. Shutterstock
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

44 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

47 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

48 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.