# Kapak perunggu
Kapak Perunggu Chandrasa yang diperkirakan berasal dari masa 200 - 100 SM koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kapak perunggu Chandrasa berasal dari masa 200-100 SM. Kapak berbentuk bulan sabit berbahan perunggu ini digunakan dalam ritual kepercayaan kuno di Jawa yang fungsinya sebagai simbol pengorbanan.
# Mainan anak
Mainan anak-anak berbentuk anjing berbahan perunggu diperkirakan dibuat di masa 100 - 50 SM yang menjadi koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Mainan anak berbentuk anjing berbahan perunggu masih utuh dan bisa dikenali meski diperkirakan dibuat dari masa 100-50 SM.
# Kitab Suci Al-Quran
Di museum itu ada dua Al-Quran kuno yang masih terawat. Pertama, Al-quran yang dibuat dari kertas berbahan serbuk kayu dan diperkirakan berasal dari abad 16. Kedua, Al-Quran yang ditulis di lembaran kertas berbahan merang atau bahan padi yang dihancurkan dengan tinta berbahan tumbuh-tumbuhan.
Al-Quran yang ditulis di lembaran kertas berbahan merang atau bahan padi yang dihancurkan. Kitab yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau periode kerajaan Mataram Islam ini merupakan koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kitab kedua yang tampak lapuk namun masih jelas tulisannya ini diperkirakan ada sejak abad 17 atau periode kerajaan Mataram Islam. Kitab Suci Al-Quran ini berasal dari era Walisongo. Untuk mendapatkan Al-Quran kuno itu, pihak museum harus menggantinya dengan membangun dua buah surau di kawasan Kaliurang Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul.
Mushaf Al-Quran yang dibuat dari kertas berbahan serbuk kayu. Kitab suci umat Islam yang diperkirakan berasal dari abad ke-16, ini merupakan koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kepala Museum History of Java Ki Sutikno mengatakan ada tim yang khusus mencari benda-benda bersejarah untuk koleksi museum. Setiap benda yang ditemukan tidak langsung dibawa ke museum, melainkan diteliti dulu dan dikaji makna historis dan filosofisnya. "Ada benda yang mendapatkannya dengan cara kami harus beli, ada yang diserahkan pada kami begitu saja agar dirawat di museum," ujar Sutikno.
Untuk masuk ke dalam Museum History of Java, wisatawan domestik hanya perlu membayar Rp 30 ribu per orang, sedangkan wisatawan mancanegara Rp 50 ribu per orang. Museum History of Java buka setiap hari mulai pukul 10.00 – 19.00 WIB.