TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membuka pameran Pekan Pendidikan Jogja 2019 di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Rabu sore 1 Mei 2019. Pada kesempatan itu, seremoni peresmian tidak dilakukan sebagaimana biasa dengan memukul gong atau menekan tombol sirine.
Baca: Menteri Pendidikan: Masyarakat Tuna Etika Gunakan Media Sosial
Menteri Muhadjir Effendy meresmikan Pekan Pendidikan Jogja 2019 dengan melepas anak panah atau biasa disebut Jemparingan. Jemparingan merupakan olahraga panahan tradisional yang dilakukan pemanah dalam posisi duduk dan memakai busana adat Jawa. Tradisi jemparingan dilestarikan Keraton Pura Pakualaman Yogyakarta dengan mengadakan latihan rutin dan kejuaraan setiap tahun.
Semua persyaratan jemparingan dipenuhi oleh Menteri Muhadjir Effendy. Ketika datang, dia sudah berpakaian adat Jawa lengkap, memakai kain lurik coklat, jarit, serta blangkon. Menteri Muhadjir Effendy duduk bersila menyamping sebagai kuda-kuda memanah.
Seorang petugas membantu Menteri Muhadjir Effendy memegang gendewa atau busur sebelum memasang anak panah dan membidik sasaran sejauh tiga meter. Persiapan selesai, kemudian tess... anak panah terlepas dari busur, melesat ke arah sasaran.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mencoba tradisi jemparingan saat membuka pameran Pekan Pendidikan Jogja 2019 di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Rabu 1 Mei 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Sayang, tembakan pertama Menteri Muhadjir Effendy meleset jauh dari sasaran utama. Para peserta kemudian menyemangatinya. Menteri Muhadjir Effendy lalu melepaskan anak panah kedua. Kali ini lagi-lagi meleset.
Tak menyerah, Menteri Muhadjir Effendy langsung bersedia saat ditawari memanah lagi. Tembakan ketiga ini tepat sasaran dan acara pembukaan pameran resmi dibuka. "Ini memang pengalaman pertama saya melakukan jemparingan. Memang agak susah tadi," ujar Muhadjir.
Baca juga: Muhadjir Effendy Sebut JK Banyak Berjasa untuk Film Nasional
Dia mengaku puas karena ternyata setelah diulang-ulang upayanya membidik sasaran bisa berhasil. "Satu dua kali tadi saya memang meleset. Tapi yang terakhir akhirnya kena, tepat sasaran," ujar Muhadjir.