INFO TRAVEL - Resmi menjadi provinsi ke-26 pada 16 November 1968, Provinsi Bengkulu atau Bencoolen memiliki potensi wisata menakjubkan yang sayang dilewatkan. Jejak sejarah hubungan emosional dengan bangsa Eropa, khususnya Inggris, terasa amat kental pada Benteng Marlborough seluas 44.100 meter persegi yang dibangun pada 1709—1719.
Selain itu, sejarah Indonesia zaman kerajaan hingga pra-kemerdekaan bisa diketahui dari bentuk peninggalan sejarahnya seperti tempat pengasingan Presiden pertama Indonesia Soekarno pada 1938—1942. Di sini pula, kita bisa menjumpai mesin jahit asli yang digunakan Ibu Fatmawati untuk menjahit Sang Saka Merah Putih di rumahnya, Jalan Fatmawati Nomor 10.
Bengkulu juga menyimpan panorama wisata alam yang menawan. Sejumlah wisata pantai bisa dikunjungi seperti Pantai Panjang, Pantai Tapak Paderi, Pulau Enggano, serta Pulau Tikus. Tak kalah menarik kita bisa melihat langsung puspa langka Rafflesia Arnoldi, mengunjungi pusat pelatihan gajah di Taman Nasional Kerinci Seblat, Festival Tabut, juga Festival Bumi Rafflesia yang masuk dalam Top 100 Wonderful Event Indonesia.
Air Terjun Kemumu di Provinsi Bengkulu.
Gubernur Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan Bengkulu memiliki paket pariwisata yang lengkap, baik dari sisi sejarah, wisata alam, budaya, kuliner, maupun kerajinan. Destinasi wisata ini sangat potensial menjadi daya tarik wisatawan sekaligus sumber penerimaan daerah.
“Kita mau angkat pariwisata Bengkulu. Harapan kita, dengan Visit 2020 Wonderful, Bengkulu dapat menjadi terkenal di kancah internasional,” katanya.
Jelang agenda pariwisata terbesar Bengkulu tersebut, pemerintah provinsi mengadakan berbagai kegiatan, di antaranya festival olahraga bernuansa tourism seperti Bengkulu City Run, triathlon, dan off road adventure yang dikemas dalam Festival Sport Tourism of Bencoolen.
Agenda lainnya adalah Bencoolen Marine Festival untuk mempromosikan Benteng Marlborough, seminar internasional, serta festival kuliner pesisir. Kegiatan ini akan memacu tumbuh kembang wisata lokal dan kesiapan masyarakat. Selain itu, sarana dan prasarana pendukung sudah disusun dan disiapkan sejak 2016.
“Pariwisata akan dikembangkan terus untuk diangkat menjadi program unggulan. Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno menjadi bandara internasional tentu akan meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara,” ucap Rohidin, optimistis.
Data Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu mencatat jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada 2018 sebanyak 662.766 kunjungan, 798 kunjungan berasal dari wisatawan mancanegara (wisman). Pada 2019, ditargetkan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan domestik mencapai 394.265–420.025 dan wisman mencapai 3.972–4.995 kunjungan.
Di samping itu, dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu menyebut, dari 10 provinsi yang ada di Pulau Sumatera dengan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang sebesar 68,27 persen, Provinsi Bengkulu menempati urutan pertama TPK tertinggi se-Sumatera pada Februari 2019. (*)