Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum History of Java, Kisah Al-Quran Walisongo Dibarter Surau

image-gnews
Al-Quran yang ditulis di lembaran kertas berbahan merang atau bahan padi yang dihancurkan. Kitab yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau periode kerajaan Mataram Islam ini merupakan koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Al-Quran yang ditulis di lembaran kertas berbahan merang atau bahan padi yang dihancurkan. Kitab yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau periode kerajaan Mataram Islam ini merupakan koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Museum History of Java di Bantul, Yogyakarta, memiliki ratusan koleksi bersejarah. Salah satu koleksi yang menarik di museum yang terletak di Jalan Parangtritis Km. 55 atau Pyramid Cafe, itu adalah Al-Quran yang sudah ada dari zaman Walisongo.

Baca: Menteri Thailand Kagumi Museum History of Java di Yogakarta

Kepala Museum History of Java, Ki Sutikno mengatakan Al-Quran itu adalah satu dari sekian banyak koleksi yang nilainya paling mahal. Meski enggan merinci nilainya, Sutikno menceritakan untuk mendapatkan Al-Quran kuno itu, pihak museum harus melakukan barter atau menggantinya.

"Diganti dengan membangun dua buah surau di kawasan Kaliurang Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul," kata Sutikno di Museum History of Java, Kamis 25 April 2019. Di museum itu setidaknya ada dua Al-Quran kuno yang masih tampak terawat.

Pertama, mushaf Al-Quran yang dibuat dari kertas berbahan serbuk kayu dan terdiri dari jilid lengkap Al-Quran 30 juz. Al-Quran itu diperkirakan berasal dari abad 16.

Mushaf Al-Quran yang dibuat dari kertas berbahan serbuk kayu. Kitab suci umat Islam yang diperkirakan berasal dari abad ke-16, ini merupakan koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Yang kedua sebuah Al-Auran dengan lembaran kertas berbahan merang atau bahan padi yang dihancurkan. Dengan tinta dari tumbuh-tumbuhan, kitab kedua ini tampak sudah lapuk namun tulisannya masih terlihat jelas. Al-Quran ini diperkirakan dibuat pada abad 17 atau periode kerajaan Mataram Islam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Serba Digital di Museum Sejarah Jawa di Bantul

Mengenai cara menelisik benda bersejarah, Sutikno menjelaskan pengelola Museum History of Java memiliki tim khusus untuk mencari dan mengumpulkan benda-benda bersejarah. "Ini semuanya asli, bukan replika, dan tentu kami rawat," ujar Sutikno.

Sutikno melanjutkan, tim khusus yang mencari benda-benda sejarah koleksi museum itu sering mendapatkan benda dalam kondisi tak terawat. Setiap benda yang ditemukan tidak langsung dibawa ke museum, melainkan diteliti dulu dan dikaji makna historis dan filosofisnya.

"Ada benda yang mendapatkannya kami harus beli, ada juga yang diserahkan kepada kami begitu saja untuk dirawat di museum," ujar Sutikno. "Benda-benda ini kami cari dari Sabang sampai Merauke."

Artikel terkait: Bantul Punya Museum Sejarah Jawa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

3 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

4 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

7 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Lebaran Ketupat, Tradisi Muslim di Jawa Sepekan Setelah Idul Fitri

11 hari lalu

Puluhan Gunungan Ketupat didoakan sebelum diperebutkan dalam Lebaran Ketupat di Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, 13 Juli 2016. Lebaran ketupat merupakan sebuah tradisi yang sudah ada sejak dahulu kala. TEMPO/Bram Selo Agung
Lebaran Ketupat, Tradisi Muslim di Jawa Sepekan Setelah Idul Fitri

Tradisi Lebaran Ketupat turun temurun dilakukan di Jawa sepekan setelah Idul Fitri. Bagaimana prosesinya?


Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

13 hari lalu

Ustad Jefri al Bukhori, Jakarta, Oktober 2005. Uje semasa hidupnya dikenal dengan  gaya berceramah yang khas. TEMPO/ Ramdani
Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

Meskipun telah 11 tahun meninggal, tetapi Ustad Jefri Al Buchori atau Uje akan selalu dikenang. Berikut profil hingga kisah kematiannya.


Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

19 hari lalu

Salwan Momika. Wikipedia
Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia


6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

19 hari lalu

Bubblecar Museum. Instagram.com/@thebubblecarmuseum
6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro


Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

19 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.


Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

19 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.