TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan travel online, Booking.com punya cara untuk memastikan foto akomodasi wisata yang mereka tawarkan tidak menggunakan gambar palsu atau fake photo. Keberadaan foto menjadi penting bagi calon pelanggan untuk menggambarkan kondisi akomodasi pariwisata.
Baca: Kementerian Pariwisata - Booking.com Tambah Kunjungan Wisatawan
Foto yang bagus tentu membuat calon pelanggan tertarik dan kemungkinan besar menggunakan akomodasi wisata tersebut. Hanya saja, jika saat dia menggunakan dan kondisinya tidak sesuai dengan yang tertera di foto saat memesan, tentu pelanggan akan kecewa.
Untuk menghindari kejadian ini, Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana Booking.com Asia-Pasifik Angel Llull Mancas mengungkapkan bagaimana mengantisipasi foto gadungan yang umumnya berkaitan dengan suasana kamar hotel. "Ada tiga hal yang kami lakukan untuk menangkal fake photo," kata dia di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jumat, 26 April 2019.
Ilustrasi kamar bernuansa warna biru. Shutterstock
Pertama, dengan menyediakan ulasan atau bagaimana sudut pandang pelanggan. "Mereka akan mengomentari sekaligus merekomendasikan suatu penawaran atau tidak," katanya.
Baca: Wisata Sejarah, Kisah Benteng Setebal 1 Meter Jebol Ditendang
Kedua, Booking.com menggunakan artificial intelligence untuk memastikan keaslian foto-foto yang dipasang. "Fitur ini untuk memastikan apakah destinasi yang dituju relevan atau tidak," ucapnya. Ketiga, pengecekan kualitas dengan cara tim Booking.com mendatangi destinasi wisata yang dituju.