TEMPO.CO, Jakarta - Booking.com menjalin kemitraan dengan Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Tanah Air. Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana Booking.com Asia - Pasifik Angel Llull Mancas mengatakan kemitraan ini sejalan dengan misi perusahan travel online itu untuk memudahkan pelanggan menjelajahi dunia.
Baca: Kementerian Pariwisata Gelar ISTA 2019, Hadiahnya Rp 1 Miliar
"Kami berharap kemitraan Booking.com dengan Kementerian Pariwisata membantu memudahkan akomodasi digital dengan kapabilitas tinggi di Indonesia," kata Angel Llull Mancas di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jumat, 26 April 2019. Dia menganggap sektor pariwisata Indonesia sedang dalam masa puncak dan sebaiknya diiringi peluang penerapan praktik digital yang lebih baik.
Untuk memudahkan pemahaman tentang pentingnya penggunaan akses digital dalam promosi dan akomodasi wisata, Booking.com berencana mengadakan lokakarya untuk para penyedia akomodasi di beberapa destinasi wisata di Indonesia. Lokakarya tersebut berisi praktik pemasaran digital yang bakal diadakan di Batam dan Yogyakarta.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya mengatakan ada sepuluh tempat wisata yang menjadi brand destination untuk workshop, selain Batam dan Yogyakarta. Delapan daerah lainnya adalah Magelang, Banyuwangi, Labuan Bajo, Bali, Medan, Bandung, Makassar, dan Raja Ampat.
Artikel lainnya:
Ke Malioboro Ditawari Naik Becak Rp 5.000, Tega Bayar Segitu
Berebut Sandaran Tangan di Kursi Tengah Pesawat, Itu Hak Siapa?
Kemitraan ini juga membuat Booking.com menjadi mitra eksklusif untuk situs Indonesia.travel bagi wisatawan dari Jerman, Inggris, Prancis, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Thailand, dan Taiwan. Booking.com yang memiliki lebih dari 28 juta akomodasi terdaftar di berbagai negara akan memilih 23.400 properti Indonesia yang dapat dipesan langsung di Indonesia.travel melalui widget Booking.com.
Angel Llull Mancas menjelaskan, sejak berdiri pada 1996 di Amsterdam, Booking.com kini memiliki sekitar 17.500 karyawan yang bekerja lebih dari 200 kantor di 70 negara. "Kami memberikan kemudahan bagi pelancong agar bisa menikmati apa pun yang akan dilakukan selama travelling," ucap dia.
Baca juga: 10 Provinsi Jadi Destinasi Wisata Halal di Indonesia