Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Sejarah, Kisah Benteng Setebal 1 Meter Jebol Ditendang

image-gnews
Kondisi dinding Benteng Cepuri Kerajaan Mataram Islam yang jebol konon karena ditendang Raden Rangga, anak Raja Panembahan Senopati. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Kondisi dinding Benteng Cepuri Kerajaan Mataram Islam yang jebol konon karena ditendang Raden Rangga, anak Raja Panembahan Senopati. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisata sejarah menjadi bagian tak terpisahkan ketika pelancong berkunjung ke situs bersejarah. Di Kotagede, Yogyakarta, ada cerita tentang bagian tembok sebuah benteng yang hancur karena ditendang seorang anak kecil.

Baca: Wisata Sejarah, Teka-teki Letak Kerajaan Mataram di Kotagede

Mungkin tak banyak pengunjung yang memperhatikan tembok di Gang Santosa, Kampung Ndalem, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, saat melakukan wisata sejarah. Pemandu wisata Jelajah Pusaka Kotagede, David Nugroho mengatakan tembok itu merupakan benteng yang mengelilingi bangunan kawasan Kerajaan Mataram Islam bagian dalam atau disebut dengan Benteng Cepuri.

Dinding Benteng Cepuri itu tak utuh lagi. Tinggal menyisakan panjang sekitar 50 meteran. Satu ujung berada di mulut gang, dan ujung lainnya bertumbuk dengan rumah penduduk. Keunikan situs Benteng Cepuri di gang itu ada pada bagian tengah tembok yang runtuh.

Di sana tembok terbelah dua membentuk semacam gapura. Sementara reruntuhan bata merah dibiarkan menumpuk di tengah. Entah benar atau tidak, tembok itu runtuh bukan dimakan usia. Bukan pula karena gempa. “Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, tembok itu runtuh karena ditendang Raden Rangga,” David Nugroho saat memandu wisatawan menyusuri situs-situs kawasan cagar budaya Kotagede, Yogyakarta, Minggu pagi 21 April 2019.

Artikel lainnya:
Berebut Sandaran Tangan di Kursi Tengah Pesawat, Itu Hak Siapa?

Raden Rangga adalah anak dari Panembahan Senopati yang merupakan raja pertama Kerajaan Mataram Islam. Raden Rangga masih kecil saat menendang benteng yang tebalnya lebih dari 1 meter itu. Masyarakat sekitar menyebut bagian Benteng Cepuri yang jebol dengan sebutan “benteng jebolan Raden Rangga”. Bisa dibayangkan kesaktian anak raja pada masa itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi dinding Benteng Cepuri Kerajaan Mataram Islam yang jebol konon karena ditendang Raden Rangga, anak Raja Panembahan Senopati. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Istri penjaga situs Watu Gilang -singgasana Panembahan Senopati, Suheryanti mengatakan, menurut cerita dari leluhur, Raden Rangga adalah anak Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul. "Karena itu dia amat sakti namun juga nakal," kata dia. Satu ketika, Panembahan Senopati ingin menguji kesaktian anaknya. Dia meminta Raden Rangga memencet jempol kakinya dengan disaksikan segenap keluarga dan pejabat kerajaan.

Rupanya Panembahan Senopati tak merasa kesakitan. Raden Rangga kemudian marah lantaran malu karena dianggap tidak kuat atau sakti. Dia kemudian berlari keluar dari keraton namun tidak melalui pintu, melainkan menjebol dinding benteng. Tumpukan batu bata yang runtuh itu ada yang direstorasi untuk dikembalikan ke bentuk semula. Bagian yang direstorasi itu ditandai dengan paku yang ditancapkan.

Baca juga: Beda Sadranan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan Surakarta

Menurut Suheryanti, ada pula versi lain dari kisah Raden Rangga yang menjebol dinding Benteng Cepuri. Kisahnya, Raden Rangga menjebol dinding benteng setelah diminta memijat Panembahan Senopati dan sampai membuat ayahnya kesakitan. Lantaran merasa sakit namun tak kunjung berhenti memijat, Panembahan Senopati menendang tubuh Raden Rangga hingga tubuhnya membentur dinding benteng dan jebol.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

9 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

9 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

13 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

2 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

3 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.