TEMPO.CO, Jakarta -Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta kini memiliki Museum Sejarah Jawa atau Museum History Of Java di Jalan Parangtritis. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengharapkan keberadaan museum itu menambah daya tarik wisata bagi daerahnya.
Baca: Liburan Akhir Tahun, Yuk Ke History of Java Museum di Jogja
"Salah satu pintu masuk Bantul adalah jalan Parangtritis. Nah, museum itu bisa menjadi daya tarik Bantul," kata Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Minggu 21 April.
Museum Sejarah Jawa di Jalan Parangtritis Desa Bangunharjo itu makin dikenal masyarakat menyusul Festival Mi Bantul yang diselenggarakan Dinas Pariwisata di kompleks museum itu beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, museum yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan serta dokumentasi budaya Jawa ini dikelola pihak swasta. "Kalau kita berbicara parwisata, prinsipnya tidak berbicara swasta, pemerintah ataupun masyarakat, tapi berbicara bahwa wisata itu bisa menjadi daya tarik atau tidak," katanya.
Jika punya daya tarik, kata dia, maka di sekitar kawasan tersebut akan muncul usaha baru misalnya kuliner atau usaha lain yang berpotensi menggerakkan ekonomi masyarakat. Di wilayah Bantul, kata dia, ada wahana wisata air yang juga dikelola swasta dan berdampak pada sektor ekonomi masyarakat. Orang yang datang ke wahana itu pun akan berbelanja atau jajan.
Artikel lain: Festival Jogja Heboh, Nginap di Hotel Dapat Diskon 50 Persen
"Festival mi yang diselenggarakan beberapa waktu lalu merupakan bagian dari memperkenalkan museum History of Java," kata dia.