TEMPO.CO, Gianyar -Sebagian besar masyarakat Kabupaten Gianyar menekuni bidang seni dan kerajinan. Tak mengherankan jika kota ini kemudian mendapat predikat kota kerajinan dunia pertama di Indonesia dari World Craft Council.
Baca: Kabupaten Gianyar Raih Predikat Kota Kerajinan Dunia
“Pengakuan itu tak lepas dari aktivitas masyarakat Gianyar yang sebagian besar bergelut di bidang seni dan kerajinan sehingga dijuluki Bumi Seni," kata Wakil Bupati Gianyar, A.A Gde Mayun.
World Craft Council menyebut Gianyar memiliki industri kerajinan terpanjang di dunia mulai dari Desa Batubulan, Desa Celuk, Pasar Sukawati, Desa Mas, Desa Teges, Peliatan hingga Desa Tegallalang. "Banyak karya seni yang monumental lahir di Gianyar," kata Mayun.
"Berbagai bentuk dan jenis karya seni yang didukung oleh seniman-seniman muda yang kreatif dan inovatif juga semakin berkembang,” Wakil Bupati menambahkan.
Sampai dengan akhir 2018, jumlah industri kerajinan di Kabupaten Gianyar mencapai jumlah 36.890 unit dan menampung tenaga kerja sebanyak 81.946 orang. Hampir semua jenis industri kerajinan ada di Gianyar. Yang dominan adalah kerajinan kayu, emas atau perak, tenun atau endek, bambu, pangan, dan kulit.
“Industri kerajinan di Gianyar dikerjakan secara manual, dan merupakan hasil cipta rasa dan karya tangan-tangan terampil perajin Gianyar,” kata Agung Mayun.
Artikel lain: Di Tegalalang Gianyar, Parade Ogoh-ogoh Digelar Agak Berbeda
Saat ini, kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kabupaten Gianyar menyumbang 2,75 juta orang kunjungan turis asing pada 2018. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada tahun yang sama mencapai 6 juta orang. Ini berarti Gianyar menyumbang separuh kunjungan turis asing di Bali.
