Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peninggalan Suku Dayak di Nunukan, Buaya Tanah dan Kuburan Bolong

image-gnews
Kecamatan Krayan dari ketinggian bukit Yuvai Semaring.|Tempo| Ninis Chairunissa
Kecamatan Krayan dari ketinggian bukit Yuvai Semaring.|Tempo| Ninis Chairunissa
Iklan

TEMPO.CO, Nunukan - Desa Pa Rupai di Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menyimpan peninggalan suku Dayak Lundayeh. Untuk mencapai desa Pa Rupai, wisatawan harus menempuh perjalanan udara dari Bandara Nunukan sampai Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan.

Baca: Institut Dayakologi: Kebun Sawit Hancurkan Biodiversitas Dayak

Selama sekitar satu jam, Tempo naik pesawat perintis jenis Caravan milik Susi Air dari Nunukan sampai ke Long Bawan. Satu-satunya transportasi yang tersedia memang lewat jalur udara. Menjejakan kaki di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, menjadi penanda petualangan di jantung pulau Borneo dimulai.

Long Bawan merupakan ibu kota Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Krayan menjadi kecamatan yang langsung berbatasan dengan Malaysia lewat jalur darat. Sebab itu, jangan heran jika saat memasuki wilayah ini banyak mobil berpelat Malaysia yang lalu lalang. Daerah Krayan dikelilingi pegunungan dan hutan lebat.

Bupati Nunukan, Asmin Laura mengatakan kawasan ini cukup sering dikunjungi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Mereka tertarik dengan wisata alam dan keunikan masyarakat adat Dayak Lundayeh. "Potensi wisata di sini sangat menarik," kata dia. 

Dari Bandarai Yuvai Semaring, Long Bawan, Tempo meneruskan perjalanan dengan mobil selama 30 ke Desa Pa Rupai, tempat suku Dayak Lundayeh bermukim. Sesampainya di desa itu, seorang kepala adat Dayak bernama Melud Baru menyambut ramah seraya menunjukkan apa saja yang ingin dia perlihatkan di sana.

Buaya tanah yang dibuat oleh leluhur suku Dayak di Desa Pa Rupai, Long Bawan Ibu Kota Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. TEMPO | Ninis Chairunnisa

Ada dua peninggalan sejarah suku Dayak Lundayeh yang dikisahkan Melud Baru, yakni buaya tanah atau baye tana dan kuburan baru atau perupun. Melud Baru menceritakan buaya tanah itu dibuat oleh masyarakat suku Dayak beratus tahun lalu. Wujudnya berupa gundukan tanah yang berbentuk seperti buaya, mulai dari kepala hingga ekornya.

Melud Baru mengatakan buaya tanah ini memiliki arti penting bagi suku Dayak karena melamban-gkan keberanian dan kekuatan. "Sebab buaya bisa hidup di darat dan di air," kata Melud.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
Cerita Tempo Mendaki Bukit Benteng Perbatasan Indonesia Malaysia

Dulu, di lokasi ini kerap menjadi tempat suku Dayak untuk berpesta. Biasanya mereka menggelar pesta setelah memenangkan perang antardesa. "Mereka akan minum-minum dan makan daging di sini. Pestanya bisa sampai berhari-hari."

Jika berjalan lebih jauh ke dalam hutan, Melud Baru menunjukkan peninggalan kuburan batu. Kuburan itu terlihat seperti gundukan batu setinggi hampir satu hingga dua meter. Melud Baru mengatakan batu-batuan itu berasal dari sungai di kaki bukit.

Dari cerita orang tuanya, Melud Baru menyebut ada seorang bangsawan di masa lalu yang dikubur di sana. "Dia hidup sendirian di sini dan nenek moyang kami menguburnya beserta seluruh hartanya," kata dia.

Kondisi kuburan batu yang saat ini sudah berlubang di Desa Pa Rupai, Long Bawan Ibu Kota Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. TEMPO | Ninis Chairunnisa

Saat ini, kondisi kuburan itu sudah berlubang di bagian tengah. Menurut Melud Baru, lubang itu dibuat oleh para pencuri yang ingin mengambil harta harta bangsawan tadi. Menuturkan kembali dari cerita orang tuanya, Melud Baru mengatakan, siapa pun yang mencoba mengambil harta itu akan mengalami kesialan hingga kematian.

Leluhur suku Dayak juga meninggalkan ukiran pada batu dan kayu. Pada salah satu ukiran di sebuah batu di pinggir sungai di dalam hutan, tampak gambar burung, manusia, dan perisai. Ada juga ukiran berupa garis-garis yang dimaknai sebagai jumlah kepala yang diperoleh saat mereka berperang. "Begini cara orang dulu mencatat. Mereka mengukir apa yang mereka lihat di sini," ucap Melud Baru.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Otorita IKN Sebut Majelis Adat Dayak Nasional Dukung IKN, Kenali Ikon Panglima-panglima Suku Dayak

22 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Pimpinan Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Panglima Jilah (kanan) saat menghadiri acara temu akbar Pasukan Merah TBBR di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa 29 November 2022. Dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo mengatakan kepada ribuan prajurit Pasukan Merah TBBR bahwa dukungan masyarakat Suku Dayak sangat dibutuhkan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Otorita IKN Sebut Majelis Adat Dayak Nasional Dukung IKN, Kenali Ikon Panglima-panglima Suku Dayak

Selain itu, suku Dayak juga terkenal dengan panglima perangnya yang memiliki kekuatannya masing-masing.


KKI Warsi Bantu Masyarakat Dayak Malinau Kembangkan Potensi Alam Jadi Produk Ekonomi

1 hari lalu

Perlengkapan sumpit yang akan dipergunakan berburu oleh pemuda Dayak Kenyah Uma'lung di Desa Setulang, Malinau, Kalimantan Utara, 21 Juni 2017. Sumpit merupakan senjata yang paling efektif, tidak mengeluarkan bunyi namun mematikan. Sumpit biasanya terbuat dari kayu Ulin yang panjangnya bisa mencapai tiga meter dan bisa digunakan sebagai tombak. Sementara anak sumpit terbuat dari bilah bambu yang diolesi getah beracun. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
KKI Warsi Bantu Masyarakat Dayak Malinau Kembangkan Potensi Alam Jadi Produk Ekonomi

KKI Warsi bekerjasama dengan Kabupaten Malinau mengembangkan potensi sumber daya alam dengan pengembangan ekonomi hijau masyarakat Dayak.


PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

2 hari lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel.


Hampir 100 Motoris Siaga di Jalur Rawan Kendaraan Kehabisan BBM Wilayah Yogyakarta - Jateng

6 hari lalu

Sejumlah pengemudi melintasi jalur fungsional tol Solo-Yogyakarta di Gerbang Tol Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 22 Desember 2023. PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mulai mengoperasikan jalur fungsional tol Solo-Yogyakarta untuk arus mudik liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sehingga pengemudi dapat melewatinya melalui gerbang tol Banyudono dan gerbang tol Colomadu hingga Karanganom, Klaten. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Hampir 100 Motoris Siaga di Jalur Rawan Kendaraan Kehabisan BBM Wilayah Yogyakarta - Jateng

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menyatakan telah menyiapkan hampir 100 armada motoris di wilayah Jawa Tengah- Yogyakarta pada periode libur lebaran tahun 2024 ini


Permudah Wisatawan, Sumsel Luncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024

6 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur  Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni saat meninjau objek wisata Punti Kayu beberapa waktu yang lalu. Terbaru, Pemda setempat meluncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024. TEMPO/Parliza Hendrawan
Permudah Wisatawan, Sumsel Luncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024

Sumsel siap menyambut wisatawan sepanjang tahun ini. dengan meluncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024.


Taman Nasional Baluran Ditutup bagi Pengunjung hingga 18 Maret 2024 karena Cuaca Ekstrem

12 hari lalu

Rusa timor (cervus timorensis) beraktivitas di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Taman Nasional Baluran Ditutup bagi Pengunjung hingga 18 Maret 2024 karena Cuaca Ekstrem

Objek wisata alam Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara bagi pengunjung pada 16-18 Maret 2024, karena cuaca ekstrem.


10 Pengalaman Wisata yang Paling Banyak Dicari di Dunia

22 hari lalu

Penggembira dari sekolah samba Mocidade ikut berparade pada malam pertama penyelenggaraan karnaval tahunan di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (19/2). REUTERS/Sergio Moraes
10 Pengalaman Wisata yang Paling Banyak Dicari di Dunia

Kebanyakan pengalaman wisata yang masuk dalam daftar berada di Eropa dan Amerika, tetapi ada dua berada di Asia.


Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

22 hari lalu

Beberapa tenant yang ada di Pusat Grosir Solo atau PGS, Jawa Tengah, menawarkan berbagai produk fesyen kepada pengunjung, Selasa, 5 Maret 2024. Manajemen PGS sedang mempersiapkan konsep baru untuk menjadikan kawasan itu sebagai kawasan bisnis one stop shopping. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

Manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) sedang mempersiapkan konsep baru wisata belanja di Kota Solo yang akan diterapkan mulai tahun 2026.


Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

29 hari lalu

Pantai Tiga, Setangi, Desa Malaka, kec. Pemenang, Lombok Utara. (Dok. BPPD NTB)
Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam adalah magnet utama yang mendatangkan wisatawan ke Pulau Lombok


10 Tempat Wisata Gratis di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan

33 hari lalu

Ada banyak tempat wisata di Bogor yang bisa Anda kunjungi untuk perayaan tahun baru. Ada pilihan wisata alam hingga perkotaan. Foto: Wikimedia Commons
10 Tempat Wisata Gratis di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan

Ada tempat wisata gratis di Bogor yang dapat menjadi pilihan liburan akhir pekan. Mulai dari Taman Sempur hingga Vihara Buddha Dharma & Pho Sat.