TEMPO.CO, Jakarta - Menyelam membutuhkan kekuatan mental. Tak semua orang berani menyelam karena khawatir tidak bisa bernapas di dalam air. Lantaran ketakutan tadi, masih ada penyelam pemula yang belum mau menjelajah lebih dalam ke laut.
Baca: Perdana Menyelam? Simak Tip dari Hamish Daud Ini
CEO Dive ISO -agensi pendidikan penyelaman Indonesia, Idden Valiant berbagi tips buat penyelam pemula untuk membangun mental yang baik saat menyelam. Pertama, dimulai dari pembiasaan bernapas lewat mulut. Idden Valiant mengatakan bernapas lewat mulut kerap terlupa oleh penyelam pemula.
"Kebanyakan orang kaget ketika bernapas lewat mulut begitu masker dibuka dalam air," kata Idden Valiant Idden yang juga instruktur penyelam, kepada Tempo saat acara 'Deep and Extreme Indonesia' di Jakarta Convention Center, Jumat, 5 April 2019. Idden menjelaskan saat menyelam, ada suatu metode melepas masker yang menutupi hidung.
Saat proses dilakukan, penyelam pemula kerap refleks bernapas lewat hidung. Padahal selang regulator tetap menempel untuk bernapas lewat mulut. "Itu pembelajaran yang harus dilakukan. Kalau (masker) dilepas penyelam pemula kaget, panik," ujarnya.
Ilustrasi wanita menyelam. shutterstock.com
Untuk membiasakan bernapas lewat mulut, yang perlu dilakukan sebelum menyelam adalah melatih diri bernapas lewat mulut dengan regulator. Latihan bernapas lewat mulut bagi pemula bisa dicoba saat di darat atau sekadar memasukkan wajah ke dalam air. "Kalau sudah terbiasa napas lewat mulut, baru boleh ke dasar (menyelam)," katanya.
Pembiasaan bernapas lewat mulut ini untuk mengatasi panik dan penyelam tetap nyaman menikmati suasana di bawah laut. Idden Valiant menegaskan mentalitas penyelam harus terus dilatih karena menyelam termasuk olahraga yang ekstrem. "Menyelam itu masuk ke dunia yang bukan tempat tinggal kita. Dunia baru di mana kita tidak bisa tinggal berlama-lama di dalam laut," tuturnya.
Artikel terkait: 2 Titik Favorit untuk Menyelam di Perairan Sekitar Jakarta