TEMPO.CO, Jakarta - Wonderful Indonesia Halal Tourism Meeting and Conference 2019 memaparkan tentang target Indonesia sebagai destinasi wisata halal terbaik. Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan Indonesia dalam industri pariwisata halal menggunakan standardisasi Global Muslim Travel Index (GMTI).
Baca: Jadi Salah Satu Pulau Terindah di Dunia, Ini Kunci Wisata Lombok
Dalam dua tahun ini Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) menilai kinerja 10 destinasi pariwisata halal unggulan nasional. "Yang menunjukkan terjadi peningkatan skor di masing-masing destinasi," kata Arief Yahya, Selasa, 9 April 2019.
Pada IMTI 2018, skor rata-rata sebesar 50. Skor paling tinggi adalah Lombok, 58. Sedangkan pada IMTI 2019, terjadi peningkatan skor rata-rata sebesar 55. Lombok tetap menjadi terbaik dengan skor 70. Diikuti dengan Aceh yang memiliki skor 66. Kepulauan Riau mendapatkan skor 63. Kemudian Jakarta memiliki skor 59. Lalu Sumatera Barat mendapatkan skor 59.
10 provinsi di Indonesia yang memiliki unggulan dalam hal wisata halal adalah Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Semakin banyak masyarakat muslim dunia yang menyukai wisata halal. Pasar utama wisata halal Indonesia adalah, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, India, Timur Tengah, Tiongkok, Australia, Prancis, dan Inggris. “Sebagai halal tourist hub kami fokus di Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok,” ujar Arief.
Baca: Menteri Pariwisata Arief Yahya: Wisata Halal Tak Melulu Syariat
Sejak 2018 Mastercard-CrescentRating berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dalam menilai kinerja destinasi pariwisata halal unggulan di Indonesia melalui IMTI. “Ini merupakan tahun kedua penerapan standar global GMTI untuk menilai kinerja 10 destinasi pariwisata halal unggulan di Indonesia,” kata CEO CrescentRating dan HalalTrip Fazal Bahardeen.