TEMPO.CO, Jakarta - Para penggemar arung jeram tidak hanya ingin menikmati deras air saat mengarungi sungai. Tapi juga menyukai dokumentasi video untuk merekam sensasi selama berada di atas perahu arung jeram. Namun saat merekam gambar, selain memperhatikan posisi tubuh agar tetap aman, penting juga para wisatawan menjaga kamera agar tidak terlempar saat jeram mengguncang perahu.
Baca: Foto Selfie dan 2 Situasi yang Wajib Diwaspadai Saat Arung Jeram
Spesialis Produk Erajaya Benedictus Wijiadi menjelaskan kamera aksi dalam hal ini GoPro perlu dilengkapi peranti tambahan. "Ada handler (floting grip) bisa mengapung kalau tercebur," katanya kepada Tempo dalam acara 'Deep and Extreme Indonesia' di Jakarta Convention Center, Sabtu, 6 April 2019.
Namun kamera aksi tercebur itu adalah risiko yang paling apes bila terjadi. Maka untuk mengantisipasi risiko demikian, peranti tersebut juga dilengkapi sling pengaman. "Dipasang (dibelit) di pergelangan tangan, kalau terlepas juga enggak apa-apa," ujarnya. Sling pengaman tersebut berfungsi bila kamera aksi terlepas, maka akan tetap menggantung di tangan.
Baca juga: Serunya Mengalun di Jeram-jeram Sekitar Borobudur
Adapun untuk sudut pengambilan gambar dengan beberapa variasi bisa juga dipasang di helm. Soal guncangan agar tidak merusak gambar, maka diatur 60 frames per second untuk menunjang stabilisasi saat merekam. "Getaran itu tidak berarti banget, termasuk gerakan konstan," katanya.