Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuliner Pecel Ale Kediri dengan Tauge Jumbo dan Berlapis-lapis

image-gnews
Pecel Ale Kediri. TEMPO | Hari Tri Wasono
Pecel Ale Kediri. TEMPO | Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.CO, Kediri - Sebuah warung pecel di Jalan Raya Kediri – Nganjuk menjadi rujukan wisata kuliner bagi orang yang melintas. Warung milik Ibu Slamet, warga Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, ini tidak menjual pecel biasa. Warung tersebut mengolah ale menjadi racikan pecel yang luar biasa.

Ale adalah jenis sayuran yang dibiakkan dari biji pohon klampis (Acacia Tomentosa), sejenis pohon dari suku Fabaceae atau polong-polongan. Tanaman ini banyak dijumpai sebagai penghuni sabana, hutan jati, dan hutan musim di daerah kering dan agak kering. Pohon kecil ini menyebar di India hingga Indonesia.

Baca: Serba-serbi Pecel

Secara fisik sayuran ale menyerupai kecambah atau tauge. Bedanya dengan tauge yang sehari-hari kita jumpai dalam ketoprak misalnya, ale memiliki 'kepala' yang lebih besar berwarna kuning serta berbadan panjang. Kulit kepalanya juga keras.

Ale tak bisa dimasak dan disantap sendirian. Keberadaannya tak bisa dipisahkan saat memasak sayur bening atau tumisan. Penambahan ale ke dalam sayur bening dan tumis akan menciptakan sensasi rasa yang berbeda.

Di warung pecel Ibu Slamet ini, ale digunakan sebagai bahan utama masakan mereka. Namanya Pecel Ale. Lantaran menjadi bahan utama, setiap porsi menu pecel ini didominasi ale. Sekali ambil, jari tangan Ibu Slamet membentuk genggaman besar berisi ale kemudian diletakkan pada seporsi pecel. Posisi ale tepat di atas kerupuk kali sebagai pengganti nasi. Di atasnya ditumpangi lembaran daun kangkung dan daun turi yang sudah dikukus.

Pedagang Pecel Ale Kediri. TEMPO | Hari Tri Wasono

Itu baru lapis pertama. Pada lapis berikutnya, Ibu Slamet kembali menambahkan kerupuk tepung berwarna coklat. Cita rasa kerupuk berdiameter 10 sentimeter ini berbeda dengan kerupuk kali di lapis pertama tadi. Kerupuk berwarna coklat terasa lebih keras dan manis, sedangkan kerupuk kali bercita rasa gurih dan renyah.

Sebagai tutup pecel, dua gayung sambal pecel pedas disiram di atas tumpukan sayuran kukus tadi. Cita rasa yang tiada duanya, pedas bercampur sayuran segar. “Kalau mau nambah gorengan, silakan ambil sendiri di meja,” kata Ibu Slamet sambil menyodorkan piring berisi aneka gorengan. Ada tempe menjes, ote-ote (bakwan), tahu goreng, tahu isi, hingga ketela.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi yang tak puas hanya menyantap sayuran, dua potong ote-ote sangat direkomendasikan sebagai pelengkap. Lebih enak lagi jika ote-ote itu dipotong kecil-kecil menggunakan tangan, dan meminta Bu Slamet mengguyurnya dengan sambal pecel.

Baca juga: Warung Pecel Unik di Kediri, Berisik Banget dan Harganya Jutaan

Dari sekian aneka jenis makanan di atas piring, rasa ale memang dominan. "Kres-kres" saat digigit karena ale tidak dimasak hingga lembek, melainkan cukup diguyur dengan air mendidih. Ibu Slamet mengatakan cara memasak ale itu sengaja dilakukan untuk mempertahankan kesegaran dan kerenyahannya.

Untuk diketahui, tak ada pilihan tingkat pedas pecel seperti makanan kekinian yang sedang tren. Dengan begitu, perlu menakar banyak sedikitnya bumbu pecel, terutama buat pengunjung yang kurang suka pedas.

Sebelum kamu terkejut dengan pedasnya pecel ale racikan Ibu Slamet, ada satu hal lagi yang mungkin mengagetkan pengunjung. Harga seporsi pecel ale di warung ini Rp 4.000. Adapun gorengan yang disajikan dalam piring tadi seharga Rp 1000-an. Untuk melepas dahaga, pengunjung bisa memilih es campur ketan hitam, cendol, dan atau irisan buah dengan harga sekitar Rp 4.000 saja.

Artikel terkait:
Mencecap Kreasi Pecel Tumpuk dan Tergoda Pecel Goreng Keroncong  

Warung Pecel Ale Ibu Slamet buka mulai pukul 08.00 sampai 13.00 WIB. Jika makan di tempat, siap-siap mengantre karena kapasitas ruang makan terbatas. Pengunjung yang sudah selesai makan mesti segera membayar dan angkat kaki demi bergantian tempat duduk dengan pembeli berikutnya.

Jika penasaran dengan cita rasa pecel ale Ibu Slamet, ikuti saja arah dari Kota Kediri menuju Nganjuk hingga mencapai Kecamatan Grogol. Lokasi warung tepat di depan Gudang Bulog, di sisi utara pertigaan lapangan futsal. Warung Ibu Slamet berada tepat di pinggir jalan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

1 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

2 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

3 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

4 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

7 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


6 Opsi Kegiatan Libur Panjang Bagi yang Tidak Mudik Lebaran

11 hari lalu

Bagi para pecinta kuliner jajanan kaki lima, jangan lewatkan untuk wisata kuliner di Pasar Lama Tangerang. Ada banyak makanan enak yang wajib dicoba. Foto: Canva
6 Opsi Kegiatan Libur Panjang Bagi yang Tidak Mudik Lebaran

Bagi mereka yang tidak melaksanakan mudik Lebaran, simak beberapa pilihan kegiatan ini agar libur lebaran yang panjang tetap berkesan.


4 Fakta Bandara Dhoho di Kediri yang Resmi Beroperasi 5 April Lalu

12 hari lalu

Petugas berjalan di kawasan Bandara Internasional Dhoho yang akan segera beroperasi di Kediri, Jawa Timur, Jumat 1 Desember 2023. Bandara Internasional Dhoho Kediri yang memiliki landasan pacu terpanjang se-Indonesia yaitu 3.300 meter tersebut akan segera beroperasi sehingga diharapkan dapat melayani jumlah penerbangan yang banyak untuk mendukung industri pariwisata dan perekonomian nasional. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
4 Fakta Bandara Dhoho di Kediri yang Resmi Beroperasi 5 April Lalu

Bandara Dhoho di Kediri resmi beroperasi pada 5 April 2024. Berikut sederet faktanya.


Mas Dhito Sambut Kedatangan Penumpang Pertama Bandara Dhoho

14 hari lalu

Mas Dhito Sambut Kedatangan Penumpang Pertama Bandara Dhoho

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito menyambut kedatangan penumpang pertama pesawat komersial Citilink QG 752 di Dhoho International Airport, Jumat, 5 April 2024.


Bandara Dhoho Kediri Beroperasi, Penumpang Citilink Disambut Bupati

14 hari lalu

Suasana Bandara Internasional Dhoho di Kediri, Jawa Timur, Jumat 1 Desember 2023. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Bandara Dhoho Kediri Beroperasi, Penumpang Citilink Disambut Bupati

Pesawat Citilink QG 752 melakukan penerbangan perdana dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju Bandara Dhoho Kediri, Jumat, 5 April 2024.