TEMPO.CO, Jakarta - Mendaki gunung merupakan hobi yang memerlukan persiapan bukan hanya fisik, perlengkapan logistik, tapi juga sikap dan pengetahuan. Hal tersebut penting diperhatikan untuk menghindari risiko yang dapat mencederai pendaki. Pemahaman tentang pertolongan pertama untuk diri sendiri sangat penting selama mendaki gunung.
Baca: Kiat untuk Atasi Hipotermia, Hindari Mendaki dengan Baju Basah
"Penting mengetahui risiko yang akan terjadi, shock atau hipotermia," kata Koordinator Kesehatan, Keselamatan, Keamanan (3K) Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) Iqbal El Mubarak saat sesi bincang tentang Panduan Keselamatan Mendaki Gunung' dalam acara 'Deep and Extreme Indonesia' di Jakarta Convention Center,Kamis, 4 April 2019.
Menurut Kepala Penelitian Pengembangan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Ade Wahyudi peralatan sebelum mendaki tidak boleh kurang. "Manajemen perjalanan itu peralatan, fisik, mental, kemampuan dan sikap," ujarnya.
Ilustrasi wanita mendaki gunung. shutterstock.com
Travel blogger Satya Winnie menjelaskan bahwa penting untuk menghindari rasa jumawa saat mendaki. Misalnya, ia menyontohkan sebelum mendaki, hindari sikap jumawa untuk mencapai puncak gunung. Karena, kerap rasa jumawa itu muncul ketika seorang pendaki akan memulai perjalanan. "Yang bisa mencelakai diri sendiri dan orang lain itu ego. Itu masih sangat ada di pendaki-pendaki muda maupun tua," katanya.
Pendaki cilik 7 Summits Indonesia Khansa Syahlaa mengatakan peralatan memadai paling penting sepatu. Untuk sepatu yang digunakan tidak bisa sembarangan untuk menunjang pendakian. "Itu penting, kaki sebagai tumpuan harus dijaga sebaik mungkin. Kalau kaki luka, itu bahaya buat pendaki dan menyusahkan teman-teman yang lain," katanya.
Baca: Demi Menjaga Mood, Perhatikan Bekal Makanan untuk Mendaki Gunung
Adapun Sekretaris Jenderal APGI Rahman Mukhlis untuk menghindari risiko celaka saat mendaki, maka pengetahuan juga menunjang keselamatan. "Pengetahuan tentang obyek yang pendakian, ketinggian, suhu, jalurnya berapa panjang, berapa lama, medannya seperti apa," ujarnya.