Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Barista Muda Semendo Turun Gunung Meracik Kopi Nikmat

image-gnews
Kopi Semendo dari lereng bukit Tumutan Tujuh kian populer. Kopi Semendo kini dikemas lebih modern dan anak-anak muda Semendo mulai tertarik menjadi barista kopi. TEMPO | Parliza Hendrawan
Kopi Semendo dari lereng bukit Tumutan Tujuh kian populer. Kopi Semendo kini dikemas lebih modern dan anak-anak muda Semendo mulai tertarik menjadi barista kopi. TEMPO | Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Kopi Semendo sudah cukup dikenal oleh kalangan penikmat kopi. Aromanya khas dan harganya tak bakal bikin kantong jebol. Cukup Rp 8.000, penggila kopi dapat merasakan sensasi buah pertanian khas Sumatera ini.

Baca: Ketika Jokowi Ditanya Rasa Kopi Jualan Menantunya

Lebih nikmat lagi, peracik atau kita kenal sebagai barista didatangkan langsung dari kampung-kampung yang ada di lereng bukit Tumutan Tujuh, Muara Enim, Sumatera Selatan. Barista Ridho, seorang anak petani kopi Semendo, yang saat ini kuliah di UIN Raden Fatah jurusan jurnalistik adalah seorang Barista yang sempat mencuri perhatian peserta "Sarasehan Masyarakat Perhutanan Sosial dan Rakor Pokja PPS Sumsel".

Aidil Fikri, fasilitator dari Hutan Kita atau HaKI menjelaskan kopi yang mereka sajikan didatangkan dan diolah langsung dari desa-desa di Semende. Salah satu desa yang dikenal sebagai penyedia kopi jenis Robusta dan Arabica ini adalah Desa Cahaya Alam yang masuk dalam cakupan 900 hektar lahan perhutanan sosial.

"Minum kopi ini juga berarti Anda membantu melestarikan hutan dan petani kopi," kata Aidil, Senin, 1 April 2019. Dulunya, penduduk di lereng bukit Tumutan Tujuh memproduksi kopi secara sembunyi-sembunyi karena mereka menggarap lahan yang masuk kawasan hutan lindung. Namun sejak 2015, mereka lebih leluasa melakukan proses produksi karena sekitar 900 hektar tersebut berubah fungsi menjadi perhutanan sosial. "Penggunaan pupuk dan penggendali hama kimiawi juga dikurangi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kopi Semendo dari lereng bukit Tumutan Tujuh kian populer. Kopi Semendo kini dikemas lebih modern dan anak-anak muda Semendo mulai tertarik menjadi barista kopi. TEMPO | Parliza Hendrawan

Belakangan ini, menurut Aidil, pengelolaan kopi mulai mengikuti tren karena mendapat pendampingan dari para ahli pertanian dan ahli kopi. Kalau dulu petani memanen secara sembarangan, sekarang petani hanya memetik buah yang telah merah. Demikian juga dengan proses pengeringan, penggilingan, dan pengemasan mulai mendapat sentuhan modernisasi tanpa melupakan kearifan lokal.

Saat ini dalam skala kecil, Kopi Semendo mulai menyebar beberapa kota di Amerika, Kepang, dan Eropa. Selebihnya permintaan dalam negeri, seperti dari kota-kota di Kalimantan, Jawa Barat, Jakarta, Bali. Selain menjual langsung kopi seduh di cafe, kopi hasil binaan HaKI ini juga bisa dijadikan oleh-oleh dengan berbagai varian dan berat. Kopi robusta "tumutan 7" seberat 1 kilogram dijual Rp 200 ribu dan arabica Rp 350 per kilogram.

Baca juga:
Jokowi Ngopi Jarod, Kawasan Wisata Kuliner di Tengah Kota Manado

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tempat Wisata PIK 2: Ada Taman Mangrove Hingga Kuliner Tionghoa

2 menit lalu

Pengunjung memadati Kawasan wisata La Riviera Holiday Festive di Pantai Indah Kapuk 2, Kabupaten Tangerang, Banten, 23 Desember 2022. La Riviera Holiday Festive merupakan kawasan wisata dengan konsep bangunan, sungai hingga kanal mirip di Belanda. TEMPO/Fajar Januarta
5 Tempat Wisata PIK 2: Ada Taman Mangrove Hingga Kuliner Tionghoa

Akses lokasi yang mudah ke PIK 2 juga sangat cocok bagi warga kota yang tidak memiliki banyak waktu untuk berlibur sehingga dapat menghemat waktu.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

1 jam lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

15 jam lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

4 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Di Dubai, Ramadan Terasa Kurang Lengkap tanpa Sirop Ini

4 hari lalu

Sirop Vimto yang jadi salah satu minuman khas untuk berbuka puasa Ramadan di Dubai, Uni Emirat Arab (TEMPO/Mila Novita)
Di Dubai, Ramadan Terasa Kurang Lengkap tanpa Sirop Ini

Sirop ini membanjiri pasaran dua pekan sebelum Ramadan. Banyak warga Dubai menjadikannya sebagai minuman pertama saat berbuka puasa.


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

7 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

11 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.