TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Gaung acara Banyuwangi Cultural Week yang berlangsung pada 20 sampai 24 Maret 2019 sampai ke Kuala Lumpur, Malaysia. Kementerian Pariwisata dengan Pemkab Banyuwangi dan Citilink mempromosikan kegiatan tersebut di Stage Area, Departure Hall, Level 5, Main Terminal Building, Kuala Lumpur International Airport atau KLIA.
Baca: Hutan Lord of The Ring Ada di Banyuwangi, Seberapa Angker?
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenpar, Rizki Handayani mengatakan Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur menjadi 'meltingpot' yang strategis untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dengan memanfaatkan lalu lalang pengunjung. "Kementerian Pariwisata menargetkan jumlah pengunjung Banyuwangi Cultural Week sebesar 10 persen dari jumlah penumpang harian di Bandara Kuala Lumpur, yakni sekitar 17 ribu orang per hari," katanya.
Pavilion Indonesia menampilkan potret pariwisata Banyuwangi baik dari segi destinasi wisata alam, wisata buatan, kuliner dan kebudayaan. Adapun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan jumlah wisatawan Malaysia ke Banyuwangi sebanyak 100 ribu pengunjung pada 2019.
Baca juga: Apa Saja yang Menarik Wisatawan di Taman Nasional Alas Purwo
"Upaya promosi pariwisata ini bertujuan meningkatkan turis Malaysia ke Banyuwangi, sehingga maskapai Citilink rute Kuala Lumpur – Banyuwangi dapat bertahan," kata Rizki Handayani. Banyuwangi Cultural Week akan diisi dengan pertunjukan seni, pameran batik dan kerajinan khas Banyuwangi, sampai sajian kopi dan makanan Banyuwangi.
