Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Suasana Seram di Kampung Wisata Makam, Kota Malang

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
 ilustrasi makam (pixabay.com)
ilustrasi makam (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Setelah memiliki berbagai kampung wisata tematik yang cantik, pada Februari tahun lalu, Kota Malang menambah destinasi wisata kampungnya dengan tema yang sedikit "menyimpang", yakni Kampung Makam yang berlokasi di tengah area makam Kelurahan Kasin.

Baca juga:Dubes Tiongkok Terkesan dengan Nuansa Sejarah Hotel Tugu Malang

Seperti ditulis Antaranews  edisi 13 Februari 2018, Kampung Makam (disebut juga Kampung Kramat), yang diinisiasi warga Kelurahan Kasin dan mendapatkan juara dalam lomba Kampung Tematik beberapa waktu lalu itu, diresmikan oleh Wali Kota Malang saat itu, Moch Anton yang didampingi oleh sejumlah perwakilan dari perusahaan yang mengucurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)-nya.

"Kampung sebagai ruang kota dapat menjadi bagian penting dalam pengembangan kota kreatif. Keberadaan kampung menjadi pondasi dalam struktur perkembangan kota dan sangat berperan dalam perekonomian kota dengan pendekatan ekonomi kreatif dan pariwisata," kata Anton dalam sambutan peresmian Kampung Kramat tersebut.

Sebagai salah satu wujud dari ruang kreatif kota, lanjutnya, kampung harus memiliki identitas dan kekhasan sebagai tempat yang mandiri serta mendukung konsep dari suatu kota kreatif. "Satu diantaranya yang pada hari ini telah kita resmikan keberadaannnya adalah Kampung Kramat Kelurahan Kasin" tutur Abah Anton.
Kampung Kramat di Kota Malang (Youtube)
Kampung Kramat terletak di area pemakaman di Kelurahan Kasin (area pemakaman terluas di Kota Malang). Di area pemakaman tersebut juga ada makam seorang tokoh masyarakat, yakni Habib Abdul Qadir bin Faqih, pendiri Pondok Pesantren Darul Hadits Kota Malang. Kampung Kramat dihuni oleh 70 kepala keluarga (KK), yakni warga RT 07.

Ia mengemukakan melihat konsep yang diambil oleh warga Kelurahan Kasin ini, ada sebuah filosofi yang harus dipahami bersama, setiap manusia yang hidup di dunia ini, pasti akan meninggal dunia.

"Selain itu, kita hendaknya juga harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi laranganNya, serta senantiasa berpedoman pada Alquran dan Sunah Rasul," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada kesempatan itu, Anton juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PT Propan Raya, Utero Indonesia dan Malang Creative Fusion (MCF), yang telah mewujudkan komitmennya untuk berpartisipasi aktif dalam upaya menata lingkungan Kota Malang secara berkelanjutan, khususnya dalam mempercantik Kampung Kramat, sehingga menjadi destinasi wisata baru di kota itu.

Para pengunjung yang akan menikmati keelokan Kampung Kramat Kota Malang, harus melewati makam terlebih dahulu untuk menuju lokasi. "Sebenarnya, sebelumnya wisata unik ini sudah banyak didatangi pengunjung untuk menikmati wisata unik yang membuat merinding ini," kata Ketua RT 07, Reni Ernawati.

Ia mengatakan bagi wisatawan yang ingin masuk dan menikmati area wisata Kampung Kramat, saat ini masih gratis. "Tema untuk Kampung Kramat ini juga unik, yakni `Kematian yang menghidupi`. Tema ini berkaitan dengan profesi (pekerjaan) penghuni Kampung Kramat yang banyak bersentuhan dengan pemakaman, seperti tukang gali kubur, pembuat batu nisan an lainnya," katanya.

Baca: Sate Gebug, Kuliner Khas Kota Malang, Usianya Nyaris Seabad

Suasana seram di area wisata tersebut, dimunculkan dengan berbagai macam lukisan dan benda-benda yang menyerupai hantu yang ada di Indonesia, seperti tuyul, pocong, dan kuntilanak. "Pada awalnya memang banyak yang takut, tapi lama-lama pengunjung sudah bisa menikmati," tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

12 menit lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi


Libur Lebaran 2024, Pengunjung Aloha PIK 2 Tembus 130 Ribu Orang

3 jam lalu

Pengunjung berfoto di kawasan Aloha PIK, Tangerang, 6 Agustus 2023. Aloha Pasir Putih menawarkan menghadirkan nuansa khas Bali atau Hawaii dengan hamparan pasir putih. TEMPO/Fajar Januarta
Libur Lebaran 2024, Pengunjung Aloha PIK 2 Tembus 130 Ribu Orang

Aloha PIK 2 masih menjadi destinasi favorit pelancong dari Jakarta, Sumatera dan Pulau Jawa pada masa libur Lebaran tahun ini


Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

4 jam lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024


Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tembus 391 Ribu

9 jam lalu

Pengunjung memadati pesisir pantai barat di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu, 29 April 2023. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran yang masuk di lima objek wisata Pangandaran mencapai sekitar 50.000 pengunjung. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan di Jawa Barat Tembus 391 Ribu

Destinasi yang menjadi favorit wisatawan saat libur lebaran antara lain Sariater Hotspring di Subang, Jawa Barat.


Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

11 jam lalu

Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Gunungkidul berhasil menyelamatkan wisatawan asal Sragen yang terseret arus balik di Pantai Drini Gunungkidul Senin 15 April 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

Meski gelombang laut selama libur Lebaran ini cukup landai dengan status gelombang sedang, namun wisatawan perlu berhati-hati saat bermain air di destinasi pantai-pantai selatan Yogyakarta.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

1 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

2 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

2 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.


Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

2 hari lalu

Suasan kota Gran Canaria di Kepulauan Canary. Foto: @m_etn
Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

Warga Kepulauan Canary, Spanyol melakukan mogok makan justru saat terjadi lonjakan wisatawan. Apa alasannya?


Libur Lebaran, Tinggi Gelombang Pantai Selatan Yogyakarta Diprediksi Normal Hingga Akhir Pekan

3 hari lalu

Petugas memantau ombak di Pantai Drini, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa, 24 Juli 2018. Gelombang tinggi yang menghantam pantai selatan Yogyakarta mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan. ANTARA
Libur Lebaran, Tinggi Gelombang Pantai Selatan Yogyakarta Diprediksi Normal Hingga Akhir Pekan

BMKGYogyakarta memprediksi tinggi gelombang di wilayah perairan dan Samudera Hindia selatan Yogyakarta dalam situasi normal atau sedang hingga akhir pekan Sabtu 13 April 2024.