Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sate Gebug, Kuliner Khas Kota Malang, Usianya Nyaris Seabad

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Potongan daging yang ditusuk lidi atau bambu kemudian dibakar ini mulai dikenal sekitar awal abad ke-19 di Jawa (Teras.id)
Potongan daging yang ditusuk lidi atau bambu kemudian dibakar ini mulai dikenal sekitar awal abad ke-19 di Jawa (Teras.id)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sate, yang pernah dinobatkan sebagai salah satu hidangan terlezat di dunia menurut jajak pendapat CNN Go 2011, adalah salah satu kuliner nusantara paling populer di dunia.

Baca juga:Sate Padang, Kuliner di Bukit Tinggi Ini Selalu Diburu Turis

Hidangan ini mendapat pengaruh budaya Timur Tengah dari pendatang muslim Tamil dan Gujarat. Konon Istilah sate atau satai berasal dari bahasa Tamil.

Di Kota Malang, ada salah satu warung yang menyajikan menu utama sate sejak hampir seabad lalu. Menunya masih sama. Kelezatan dan keunikannya pun masih lestari hingga kini. Orang menyebutnya dengan sate gebug.

Butuh sedikit perjuangan untuk menemukan warung sate gebug yang telah buka di daerah Kayutangan Kota Malang sejak tahun 1920 ini. Beberapa kali saya mondar-mandir di sekitar pertigaan bundar PLN yang cukup ramai kendaraan lalu-lalang, namun tak jua menemukan lokasi kuliner legendaris tersebut.

Ternyata warung itu tepat berada di sebelah gerai restoran cepat saji di Jalan Basuki Rahmat. Tempatnya cukup kecil, kontras sekali dengan restoran di sebelahnya yang cukup besar dan mewah.

Warung kecil ini bercat kombinasi hijau dan kuning. Dari luar terlihat sederhana, bersih dan terawat. Kondisi tempat yang nyaris tak berubah selama puluhan tahun itu menjadi oase unik di antara gedung perkantoran dan bangunan modern di pusat Kota Malang.

Begitu masuk ke dalam, pandangan saya langsung tertuju di bilik berdinding batu tepat di tengah ruang makan. Ternyata itu adalah dapur. Bangunan kuno tersebut dulunya adalah gardu listrik yang beralih fungsi menjadi dapur. Di dalam warung yang tak terlalu luas ini hanya terdapat lima meja dan beberapa kursi dengan kapasitas tak lebih dari 20 orang.

“Pesan apa mas, soto, rawon, atau sop?”, tanya seorang ibu menghampiri saya.

“Rawon saja, bu”, jawabku singkat. Makanan berkuah hitam itu yang seketika terbayang di benak saya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pakai sate juga mas?” lanjutnya sambil beranjak menuju dapur. “Iya bu, biasanya tamu pesan berapa tusuk?” sahutku.

“Berapapun boleh kok, pesan satu tusuk juga boleh”, jawabnya menggoda. Belakangan diketahui si ibu bernama Bu Cipto. Dialah pemilik warung Sate Gebug.

Sate Gebug begitu populer dan legendaris di Malang. Gebug dalam Bahasa Jawa memiliki makna dipukul. Ini lantaran cara membuatnya yang memukul-mukul daging sapi dengan ulegan batu agar empuk, sebelum direndam dengan bumbu rempah. Setelah dirasa empuk baru dibakar menggunakan arang dengan bara api terjaga, supaya matang dan empuknya merata hingga dalam.

Baca juga: Sate Eddy, Tempat Kuliner yang Lagi Hits di Kota Jambi

Penasaran dengan cara memasaknya, saya membututi Bu Cipto ke dapur. Sambil membakar sate, kisah sejarah sate Gebug meluncur dengan runtut. Saban hari Bu Cipto mengelola sendiri warung satenya. Mulai koki hingga pramusaji dieksekusi sendiri. “Saya sudah generasi keempat pengelola warung ini,” katanya di sela kepulan asap.

Baca soal lezatnya sate gebug di JATIMPLUS.ID

TERAS.ID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkum HAM Tetapkan Empat Kuliner ini Jadi Pengetahuan Tradisional Asli Banyuwangi

9 jam lalu

Sego Cawuk. Foto: Foto: Kominfo Banyuwangi.
Kemenkum HAM Tetapkan Empat Kuliner ini Jadi Pengetahuan Tradisional Asli Banyuwangi

Ipuk menyebut, tahun ini ada 9 kuliner tradisional asli Banyuwangi yang diajukan ke Kemenkumham.


Asal-usul Zuppa Soup, Makanan Italia yang Populer jadi Hidangan Pernikahan

11 jam lalu

Seorang anak menikmati makanan di dalam Basilika Santa Maria di Trastevere saat makan siang Natal tradisional untuk yang membutuhkan dan miskin, di Roma, Italia, 25 Desember 2022. REUTERS/Yara Nardi
Asal-usul Zuppa Soup, Makanan Italia yang Populer jadi Hidangan Pernikahan

Berikut resep mudah membuat Zuppa soup, hidangan musim dingin khas Italia


Mengenang Bondan Winarno Kondang dengan Slogan Pokoke Mak Nyus

11 jam lalu

Bondan Winarno, penulis dan pengamat makanan/ kuliner mencicipi nasi goreng di Jakarta, 7 Februari 2007. Bondan pernah menjadi penulis dan kolumnis di sejumlah media nasional seperti Tempo, Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Mutiara, dan Asian Wall Street Journal. Dok.TEMPO/ Nickmatulhuda
Mengenang Bondan Winarno Kondang dengan Slogan Pokoke Mak Nyus

Pada 29 November 2017, Bondan Winarno meninggal. Sepak terjang Bondan semasa hidup selalu terkenang, terutama slogan "pokoke mak nyus."


Masak Hidangan Tradisional di Ubad Ubud Bali

2 hari lalu

Antusias turis lokal dan asing di Ubad Ubud Bali Cooking Class. Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Masak Hidangan Tradisional di Ubad Ubud Bali

Ubad Ubud Bali menyuguhkan pengalaman memasak hidangan tradisional (cooking class) yang dipandu langsung oleh pemiliknya.


Resep Ramen Jawa dengan Cita Rasa Khas Indonesia

3 hari lalu

Ilustrasi ramen (Pixabay)
Resep Ramen Jawa dengan Cita Rasa Khas Indonesia

Ramen adalah masakan mi kuah dari Jepang. Karena asimilasi, muncullah ramen Jawa


Spesifikasi Pesawat Tempur EMB 314 Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan, Berikut Kemampuannya

8 hari lalu

Pesawat tempur ringan turboprop Super Tucano EMB-314/A-29 buatan Brasil. (TNI AU)
Spesifikasi Pesawat Tempur EMB 314 Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan, Berikut Kemampuannya

Pesawat super tucano jatuh di Pasuruan pekan lalu menewaskan 4 anggota TNI AU. Begini spesifikasi pesawat tempur tersebut.


Profil I Gusti Ngurah Rai, Pemimpin Pasukan Ciung Wanara dalam Perang Puputan Margarana

9 hari lalu

I Gusti Ngurah Rai. wikipedia.org
Profil I Gusti Ngurah Rai, Pemimpin Pasukan Ciung Wanara dalam Perang Puputan Margarana

I Gusti Ngurah Rai berteriak pimpin perang Puputan Margarana 77 tahun lalu. Ia dan 96 anggota pasukannya gugur dalam perang habis-habisan itu.


David Beckham Wisata Kuliner di India, Cicipi Nasi Biryani hingga Roti Tandoori

9 hari lalu

Thali, ragam makanan India yang dicicipi David Beckham saat mengunjungi negara tersebut pertengahan November 2023 (Instagram/@davidbeckham)
David Beckham Wisata Kuliner di India, Cicipi Nasi Biryani hingga Roti Tandoori

David Beckham mengungkapkan apresiasinya atas kekayaan dan keragaman cita rasa masakan India.


Bertemu Prabowo di Malang, Khofifah Tepis jadi TKD Prabowo-Gibran Jawa Timur

9 hari lalu

Menteri Pertahanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara pengukuhan Guru Besar Kehormatan Prof HC Dr. H. Ali Masykur Musa yang dihelat di Universitas Islam Malang, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 18 November 2023. Foto: Tim Media Prabowo Subianto bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara pengukuhan Guru Besar Kehormatan Prof HC Dr. H. Ali Masykur Musa yang dihelat di Universitas Islam Malang, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 18 November 2023. Foto: Tim Media Prabowo Subianto
Bertemu Prabowo di Malang, Khofifah Tepis jadi TKD Prabowo-Gibran Jawa Timur

Khofifah mengatakan kedatangannya tak lepas dari hubungan pertemanannya dengan Ali Masykur Musa sejak 1989 saat masih aktif berorganisasi di PMII.


Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

10 hari lalu

Suasana kawasan Suryakencana pada masa PPKM Darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Juni 2021. Penutupan 10 ruas jalan di pusat Kota Bogor itu diberlakukan setiap hari mulai pukul 21.00 -24.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.