Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Mabuug-buugan di Bali, Tradisi Berlumpur Seusai Nyepi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Peserta Mabuug-buugan menjadi objek foto oleh wisatawan di pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Tradisi Mabuug-buugan digelar sehari setelah Nyepi, Jumat, 8 Maret 2019. TEMPO | Made Argawa
Peserta Mabuug-buugan menjadi objek foto oleh wisatawan di pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Tradisi Mabuug-buugan digelar sehari setelah Nyepi, Jumat, 8 Maret 2019. TEMPO | Made Argawa
Iklan

TEMPO.CO, Badung - Ratusan pemuda dan remaja di Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali berkumpul di Prapat Agung atau kawasan mangrove yang berjarak sekitar 500 meter dari Jalan Bay Pass Ngurah Rai. Melalui instruksi panitia acara, pada Jumat, 8 Maret 2019, sekitar pukul 16.00 Wita masyarakat dari enam banjar serempak terjun dalam sungai kecil berlumpur di hutan mangrove yang masih dalam area Desa Adat Kedonganan.

Baca: Nikmatnya Berwisata Saat Nyepi di Pulau Bali

Hanya menggunakan udeng dan kain, para pemuda mulai mengambil lumpur dan mengoleskan pada bagian wajah, dada serta punggung. Lumpur juga diusapkan kepada orang terdekat hingga menimbulkan suasana riuh. Prosesi mandi lumpur berlangsung sekitar 30 menit, selanjutnya para peserta Mabuug-buugan menuju Pantai Kedongonan.

Tubuh peserta Mabuug-buugan penuh dengan lumpur di Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Tradisi ini digelar sehari setelah Nyepi, Jumat, 8 Maret 2019. TEMPO | Made Argawa

Tiba di pantai Kedonganan sekitar pukul 16.45 Wita, para peserta beristirahat dan sebagian memainkan permainan tradisional Galo-galoan. Inilah tradisi Mabuug-buugan yang bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan ke Bali. "Tradisi Mabuug-buugan diharapkan bisa memberikan pilihan bagi wisatawan untuk melihat atraksi. Jadi mereka ke sini bukan hanya untuk makan,” kata Bendesa Adat Kedonganan I Wayan Merta.

Baca juga: Nyepi 2019: Intip 5 Budaya Unik Lain di Bali

Pria 56 tahun ini melanjutkan, untuk menggenjot target kunjungan wisata sebanyak 20 juta orang pada 2019 di Indonesia, perlu diperbanyak atraksi wisata. “Pada September nanti kami akan menggelar festival ikan,” ujarnya. Desa Kedonganan juga bakal mengembangkan objek wisata hutan bakau atau eko mangrove.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Panitia acara memberikan instruksi kepada peserta tradisi Mabuug-buugan di Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Tradisi ini digelar sehari setelah Nyepi, Jumat, 8 Maret 2019. TEMPO | Made Argawa

Sebelum tradisi Mabuug-buuugan berakhir dengan mandi di laut untuk membersihkan lumpur, para peserta dihibur dengan tontonan tari Joged Bungbung. Sejumlah wisatawan yang sedang menikmati keindahan pantai Kedonganan turut menyaksikan tari Joged Bungbung bersama peserta Mabuug-buugan. Peserta yang berlumuran lumpur juga menjadi objek foto wisatawan.

Seorang wisatawan asal Australia, Sandra, 60 tahun mengatakan baru pertama kali menyaksikan tradisi Mabuug-buugan. “Ini menarik sekali," kata dia. Tradisi Mabuug-buugan kembali digelar dengan semarak pada 2015. Sebelum itu, tradisi ini menghilang karena adanya peristiwa G30S pada 1965. “Karena situasi politik tidak menentu, akhirnya Mabuug-buugan ditiadakan,” ujar I Wayan Merta. Meski begitu, menurut dia, masih ada satu dua orang yang masih melakukan tradisi tersebut.

Peserta Mabuug-buugan membersihkan diri di laut di pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Tradisi Mabuug-buugan digelar sehari setelah Nyepi, Jumat, 8 Maret 2019. TEMPO | Made Argawa

Kata Mabuug-buugan berasal dari kata bug atau becek dan berhubungan dengan lumpur. Lumpur dianggap sesuatu yang kurang baik. Tradisi Mabuug-buugan sebagai simbol manusia yang melepas kotoran di tubuhnya. “Setelah Nyepi dan melakukan tradisi ini, seorang manusia sudah bersih di tahun baru Saka,” ujarnya. Untuk tempat pelaksanaan Mabuug-buugan, I Wayan Merta mengatakan tak ada perubahan sejak dulu hingga kini karena meneruskan apa yang telah dilakukan leluhur.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

3 jam lalu

Sejumlah pemuda memukul bekas tong plastik sambil menyanyikan lagu-lagu religi saat berkeliling pemukiman untuk membangunkan sahur di Balakong, Malaysia, 26 Maret 2023. Sejumlah pemuda berkeliling pemukiman warga sembari memainkan musik dengan bekas tong plastik dan menyanyikan lagu religi untuk membangunkan sahur pada bulan Ramadan. REUTERS/Hasnoor Hussain
Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

Asal-usul tradisi membangunkan sahur di Indonesia diyakini telah eksis sejak Islam masuk ke Tanah Air dan memiliki sebutan berbeda di setiap daerah.


PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

1 hari lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel.


Serangkaian Aturan Bagi Turis Asing Saat Berada di Bali: Soal Berlalu Lintas hingga Berbusana

4 hari lalu

Personel Satlantas Polres Badung menindak warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan lalu lintas di kawasan Canggu, Badung, Bali, Kamis 9 Maret 2023. Jajaran Polda Bali terus melakukan penindakan berupa tilang manual di berbagai titik kawasan wisata di Pulau Dewata menyusul maraknya WNA yang melanggar aturan berlalu lintas. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Serangkaian Aturan Bagi Turis Asing Saat Berada di Bali: Soal Berlalu Lintas hingga Berbusana

Pemerintah Provinsi Bali memberlakukan sejumlah aturan kepada wisatawan yang berkunjung ke Bali, apa saja?


Pilgub Bali 2024: Apakah Terjadi Duel Eks Gubernur Bali Wayan Koster Vs Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya?

4 hari lalu

Gubernur Bali, I Wayan Koster menjadi salah satu tokoh yang menolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia.  I Wayan Koster  secara tegas menolak kehadiran Israel di Indonesia melalui surat yang dikirimkan ke Menteri Olahraga dan Pemuda (Menpora). ANTARA
Pilgub Bali 2024: Apakah Terjadi Duel Eks Gubernur Bali Wayan Koster Vs Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya?

Menjelang Pilgub Bali 2024 sejumlah nama digandang-gadang ikut kontestasi eks Gubernur Bali Wayan Koster, Giri Prasta, dan Sang Made Mahendra Jaya.


Istri Lee Beom Soo Mengaku Lelah Jalani Pernikahan, Selalu Jadi Pemadam Kebakaran dan Tong Sampah

4 hari lalu

Lee Beom Soo dan Lee Yoon Jin. Foto: Soompi.
Istri Lee Beom Soo Mengaku Lelah Jalani Pernikahan, Selalu Jadi Pemadam Kebakaran dan Tong Sampah

Istri Lee Beom Soo mengungkapkan sang suami melarang putrinya sendiri pulang ke rumahnya di Seoul lantaran memilih tinggal bersamanya di Bali.


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

5 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Tradisi Megibung, Berbuka Puasa di Kampung Islam Kepaon Bali Saat Bulan Ramadan

6 hari lalu

Umat Islam menggelar makan bersama atau megibung saat berbuka puasa di Masjid Baitul Makmur, Denpasar, Bali, Jumat 8 April 2022. Kegiatan megibung yang digelar saat waktu berbuka puasa tersebut untuk menyemarakkan bulan Ramadhan 1443 Hijriah dan sekaligus ajang menjalin silaturahmi. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Tradisi Megibung, Berbuka Puasa di Kampung Islam Kepaon Bali Saat Bulan Ramadan

Tradisi di salah satu kampung Muslim di Bali ketika bulan Ramadan yaitu berbuka puasa dengan makan bersama atau megibung.


Merayakan Lebaran dengan Keistimewaan di Infinity8 Bali

7 hari lalu

Hotel Infinity 8 Bali
Merayakan Lebaran dengan Keistimewaan di Infinity8 Bali

Infinity8 Bali mengumumkan peluncuran Paket Lebaran yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman menginap yang istimewa.


Ramadan di Bali, Junjung Toleransi dan Lintas Agama Sama-sama Berburu Takjil

7 hari lalu

Umat Islam menggelar makan bersama atau megibung saat berbuka puasa di Masjid Baitul Makmur, Denpasar, Bali, Jumat 8 April 2022. Kegiatan megibung yang digelar saat waktu berbuka puasa tersebut untuk menyemarakkan bulan Ramadhan 1443 Hijriah dan sekaligus ajang menjalin silaturahmi. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Ramadan di Bali, Junjung Toleransi dan Lintas Agama Sama-sama Berburu Takjil

Menjalankan ibadah puasa Ramadan di Bali pun menarik. Toleransi yang dijunjung tinggim bahkan warga lintas agama sama-sama berburu takjil.


Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

8 hari lalu

Jetstar Asia menambah penerbangandari Singapura ke Jakarta
Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

Seorang penumpang Jetstar mengamuk di dalam pesawat hingga menyebabkan penerbangan tujuan Bali itu dibatalkan.