TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1941, Sea World Ancol sebagai wahana akuarium yang berbasis edukasi rekreasi dan konservasi kelautan akan menggelar pertunjukan budaya bertajuk "Barongan : An Epic Underwater Show".
Baca juga: Nyepi di Candi Prambanan: Ada Tawur Agung Kesanga, Tilik Maknanya
"Tujuan utama diadakan pertunjukan ini merupakan salah satu cara untuk mengangkat kekayaan budaya khususnya Barong Bali yang dikemas dengan unik dalam pertunjukan di darat dan di dalam air yang dibalut dalam cerita yang memiliki makna," kata Corporate Communications PT Taman Impian Jaya Ancol, Rika Lestari di Jakarta Pusat, Kamis.
Dalam pertunjukan unik ini, Manajemen Ancol Taman Impian menggandeng Budayawan Bali dari Pure Aditya Jaya untuk berkolaborasi menghadirkan rangkaian seni Barong Bali tersebut.
Seniman menampilkan pertunjukan Tari Barong bawah air di Sea World Ancol, Jakarta, Senin, 4 Maret 2019. Pertunjukan Tari Barong bawah air ini bertajuk `Barongan, an Epic Underwater Show` dan dipersembahkan dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941 yang jatuh pada tanggal 7 Maret mendatang. TEMPO/Muhammad Hidayat
"Persembahan khusus Barongan: An Epic Underwater Show ini akan kembali digelar pada Tanggal 8, 9 dan 10 Maret 2019 dan berlangsung pada pukul 10.45 dan 13.45 WIB," kata Rika.
Sedangkan pada 7 Maret 2019 tepat pada perayaan Nyepi tetap akan di gelar pertunjukan Barongan di dalam air tanpa kehadiran Barong Bali di darat, serta tambahan penampilannya pada 16 dan 17 Maret 2019.
"Barong diangkat karena memiliki ciri khas dan identik dengan penganut Hindu terbesar di Indonesia yaitu Bali," kata Rika.
Cerita mengenai Barong sendiri tersirat makna mendalam antara perang kebajikan dan kejahatan. Persembahan khusus ini akan menampilkan Barong Bali dalam rangkaian cerita kolaborasi dengan penari kecak di dalam air dan pertemuan khusus dengan Barong Bali di darat yang diiringi dengan tarian Pendet.
"Kehadiran Barong [dalam perayaan Nyepi] berupaya menyingkirkan sosok Rangda yang jahat dan telah membuat kerusakan di bumi," katanya.
Baca juga:Nyepi: Kenapa Parade Ogoh-ogoh Selalu Menarik Minat Para Turis?
