TEMPO.CO, Bandung - Pariwisata di Parijs van Java menawarkan wahana Bandros, singkatan dari Bandung Tour on Bus, untuk berkeliling kota. Wisatawan bisa memilih rute yang diinginkan sesuai trayek atau program yang ada. Seorang pemandu wisata ikut mendampingi sambil menceritakan lokasi yang dilintasi.
Baca: Liburan Murah, Selfie Asyik di Kampung Pelangi Kota Bandung
Menurut seorang pemandu Bandros, Neng Mulyati, ada dua jenis Bandros yang kini beroperasi. Selusin unit milik Dinas Perhubungan Kota Bandung sementara Bandros lainnya kelolaan kelompok Masyarakat Peduli Bandung alias Mang Dudung. "Cirinya ada nama sponsor di busnya," kata dia di sela tugasnya, Ahad, 24 Februari 2019.
Bus pemerintah yang dijuluki Bandros Permen karena tiap unitnya berbeda warna seperti merah, kuning, biru, dan dan ungu, punya lima titik pemberangkatan dengan rute berbeda. Sedangkan Bandros lain bergerak berdasarkan program paket tur yang telah dibuat. Neng menjadi pemandu Bandros pemerintah.
Jam layanan Bandros Permen mulai pukul 8 pagi hingga 4 sore setiap hari. Total yang beroperasi sepuluh unit. Dua bus lain biasanya diparkir di rumah dinas Walikota Bandung yang digunakan khusus untuk acara kedinasan. "Tapi sekarang Sabtu-Minggu karena membludak suka diperbantukan turun juga," kata Neng.
Bus Bandros selain dipakai reguler dipakai juga untuk acara khusus seperti konvoi promosi film. Tempo/ANWAR SISWADI
Lima rute yang bisa dipilih wisatawan yaitu untuk mengenal wilayah Bandung Tengah, Timur, Barat, Utara, dan Selatan. Titik berangkatnya yaitu di Taman Balaikota Bandung, Alun-alun, dan di Kosambi. "Tadinya ada shelter dekat lapangan Gasibu tapi sekarang dipindah ke Kosambi," katanya.
Setiap bus berkapasitas maksimal 20 orang. Batas itu agar penumpang merasa nyaman dan mendengar jelas keterangan pemandu selama perjalanan. Kadang operator tak kuasa menolak desakan penumpang yang ikut dan bersedia berdiri hingga melampai kapasitas. "Biasanya wisatawan dari luar kota katanya waktunya sempit besok harus pulang," ujar Neng.
Waktu tempuh perjalanan setiap rute dipatok selama satu jam. Tidak ada lokasi khusus yang disinggahi atau berlama-lama di suatu tempat. Namun wisatawan bakal diberi waktu rehat sekitar 10-15 menit di suatu tempat, sekaligus bagi yang ingin jajan kuliner di Bandung. Rute paling lama selama tiga jam yang mengarah ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Jalan Setiabudi. "Masuk ke UPI dan foto-foto di depan Villa Isola," katanya.
Baca: Sekitar 12 Ribu Relawan akan Bersih-bersih Kota Bandung
Tarif naik Bandros itu diberlakukan sama bagi wartawan domestik maupun mancanegara. Harganya Rp 20 ribu per orang yang bisa dibayar di atas bus.