TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai AirAsia segera membuka penerbangan dari Lombok - Perth. Diperkirakan rute penerbangan baru, Lombok (Indonesia) - Perth (Australia), yang akan mulai pada 9 Juni 2019 bisa menghasilkan devisa hingga Rp 271 miliar setahun.
Baca: Tiket Hilang di Traveloka, AirAsia Cium Persaingan Tak Sehat
Wisatawan Australia diperkirakan akan sangat tertarik berlibur ke Lombok. Perhitungannya selama 9,28 hari mereka akan membelanjakan uangnya sebanyak US $ 175 per hari. Dalam penerbangan pesawat Airbus 320 yang telah ditetapkan menggunakan tulisan We Love Lombok. Sebanyak 80 persen dari 180 tempat duduk diperkirakan di pesawat itu diperkirakan akan terisi para wisatawan dari Perth menuju Lombok.
Setiap pekannya, AirAsia dijadwalkan menerbangi rute Perth - Lombok empat kali. Australia penting untuk pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB). ''Selama ini jumlah turis Australia adalah kelima besar di NTB. Jadi Australia itu penting,'' kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) NTB Awanadhi Aswinabawa dalam Rapat Optimalisasi Penerbangan Perth - Lombok yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Rabu 20 Februari 2019.
Semula Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman maskapai penerbangan sebelumnya Jet Star yang mengisi rute Perth - Lombok, mampu mengangkut hingga 70 persen penumpang dari kapasitas pesawatnya. ''Karena itu, kami berharap pelaku usaha pariwisata merespon rencana adanya sosialisasi Kementerian Pariwisata,'' ujar Faozal.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) merencanakan mengajak 20 pelaku usaha pariwisata terdiri dari hotel, agen travel dan yang lainnya melakukan kegiatan promosi di Perth, 27 - 29 Maret 2019. Menurut Asisten Deputi Direktur Pemasaran Area III B Reggional IV Kemenpar Riama Uli Sinurat, keperluan penyelenggaraan pertemuan di Perth difasilitasi. ''Semua kegiatan sales mission di sana dibantu Kemenpar,'' ucapnya.
Kepala Sub Direktorat Pemasaran Area IA Regional IV Kemenpar Arya Galih Anindita, mengatakan selain promosi di Perth, pemerintah juga akan melakukan promosi melalui strategi online dan offline. Untuk online akan bekerja sama ciptakan awareness. ''Offline bekerja sama sales di Australia yang memiliki jaringan retail store dan agen menjual paket ke Lombok,'' katanya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia NTB Gusti Lanang Patra mengatakan saat ini okupansi hotel di bawah 10 persen. Hal ini terdampak bencana gempa bumi yang berlangsung hampir sebulan antara 28 Juli - 19 Agustus 2019. Kemudian disusul adanya kenaikan tarif penerbangan dan bagasi berbiaya selain musim sepi setiap awal tahun. ''Kali ini betul-betul sudah jatuh tertimpa tangga,'' ujar Lanang Patra.
Untuk mendukung kedatangan wisatawan ke Lombok, Dinas Pariwisata NTB juga menyiapkan dua bis untuk transportasi gratis dari Lombok International Air di Lombok menuju kawasan wisata Mandalika dan Senggigi. ''Kami siapkan dua bis selama enam bulan,'' ujar Faozal.
Baca: Bagasi Lion Air Tak Gratis, AirAsia: Bagasi di Bawah 15 Kg Gratis
Manager AirAsia di LIA Didiet Indra Kusuma menyebutkan pertengahan bulan ini sudah akan menjual rute tersebut. ''Ayo sama-sama promosi untuk totalitas kebangkitan Lombok,'' ucapnya.
