TEMPO.CO, Jakarta - Menuju Negeri di Atas Awan atau puncak Gunung Bromo (B29), Lumajang, Jawa Timur tidak bisa ditempuh dengan mobil pribadi atau pun Jeep khusus off road.
Baca juga: Erupsi, Gunung Bromo Aman untuk Wisata? Tilik Petunjuknya
Jalannya sempit selebar hanya satu meter menjadi akses utama menuju puncak. Itu pun termasuk jalur dua arah untuk naik dan turun.
Baru berjalan sekitar 20 meter dari parkiran ojek, jalan diagonal tajam sudah menanti dengan kelokan hampir 45 derajat menuju atas.
Layaknya jalan spiral menuju ke atas, semakin jauh lebar jalan bertambah sempit. Tantangan lebihnya adalah medan terjal yang beralas tanah liat mudah terurai oleh gesekan ban sepeda motor, dengan tepi sebelah luarnya adalah hamparan jurang yang tak terlihat dasarnya karena tertutup awan.
Dengan suhu sekitar 20 derajat Celcius, tanjakan demi tanjakan dilewati bersama pengojek Sarno layaknya pebalap cross country profesional.
Warga dan wisatawan melintas di lautan pasir saat berlangsung perayaan Yadnya Kasada di puncak Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, 1 Agustus 2015. Upacara ini menyedot kunjungan dari wisatawan lokal maupun mancanegara.TEMPO/Aris Novia Hidayat
Menjelang tengah puncak, pandangan terbatas hanya sekitar 10 meter ke depan karena awan dan embun bercampur menjadi satu, sulit untuk memantau kejauhan. Sepersekian detik kemudian banyak ilalang yang melintang menghalangi jalan tepat setinggi muka orang dewasa.
Berjalan zig zag menjadi strategi para penngguna jalan guna mendapatkan kecepatan stabil di tengah medan yang hampir mengarah pada sudut vertikal ketika di tikungan tajam.
Gundukan demi gundukan tanah, kelokan-kelokan tajam, serta adrenalin yang terpompa cepat karena hanya berjarak 20 Cm dari tepi jurang sepanjang perjalanan terbayarkan ketika melihat ujung jalan yang terlihat horisontal, memasuki Desa Argosari, yang disebut Puncak B29.
Puncak B29 ini terletak di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang terdapat suatu "Negeri di Atas Awan", dan itu semua benar bukan hanya dongeng.
Setelah di tengah jalan pandangan sangat terbatas tertutup kabut, di B29 semuanya cerah dan sejuk. Ternyata yang menutupi pandangan selama perjalanan adalah awan, dan ketika sudah menembus batas awan maka pemandangan akan cerah dan indah.
Sejarah nama B29 karena lokasi tersebut terletak pada ketinggian 2.900 Mdpl (2.900 meter di atas permukaan laut), serta masih menjadi bagian dari Gunung Bromo.
B29 lebih tinggi dari Gunung Bromo, karena Bromo berada di ketinggian 2.392 Mdpl. Hamparan teras Bromo terlihat jelas dari atas B29.
Terjawab sudah alasan disebut "Negeri di Atas Awan" oleh para wisatawan. Sejauh mata memandang di segala penjuru mata angin, terdapat karpet kapas di bawah bukit yang bergelombang memutus batasan pandangan antara daratan pegunungan dengan birunya angkasa.
Di B29, awan Kumolonimbus berada hampir sejajar dengan titik pandang pengunjung. Bahkan lebih sering di bawahnya karena geografis Bromo yang dikepung bukit-bukit tinggi.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana
10 jam lalu
Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan
17 jam lalu
Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
1 hari lalu
Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran
1 hari lalu
Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis
2 hari lalu
Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar
2 hari lalu
Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024
2 hari lalu
Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur
Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024
2 hari lalu
Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024
Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan
3 hari lalu
Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran
3 hari lalu
Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.