Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Sejarah di Yogyakarta Jadi Sasaran Vandalisme, Ini Efeknya

image-gnews
Relief monumen Serangan Oemoem 1 Maret Yogya menjadi sasaran vandalisme. Tempo/Pribadi Wicaksono
Relief monumen Serangan Oemoem 1 Maret Yogya menjadi sasaran vandalisme. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Destinasi wisata sejarah Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogya yang berada satu komplek dengan Museum Benteng Vredeburg di Titik Nol Kilometer turut menjadi sasaran vandalisme.

Baca juga: Keris Langka yang Diburu Kolektor: Berlapis Emas, Gading, Berlian

Sejumlah relief yang dibuat tahun 1973 berisi gambaran peristiwa sejarah di monumen itu dicorat coret tak beraturan orang tak dikenal. Bercak cat pun masih tampak mengotori lantai bawah relief.

Coretan yang menggunakan cat permanen warna-warni itu pun membuat petugas museum kewalahan membersihkannya karena cat itu telah mengering dan meresap pori-pori relief.

Tak hanya satu, melainkan banyak coretan dengan cat warna warni itu menghiasi beberapa relief.

Seperti pada relief bertajuk ‘Pertempuran di Sekitar Kantor Pos: Peran Serta Masyarakat dalam Membantu Serangan Oemoem 1 Maret 1949'.
Relief monumen Serangan Oemoem 1 Maret Yogya menjadi sasaran vandalisme. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ada pula corat coret pada relief  bertajuk 'Pasukan Belanda Meninggalkan Kota Yogyakarta: Pertempuran Letkol Soeharto dengan Sri Sultan HB IX;Pemeriksaan Pasukan WK III oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman'.

Coretan itu sendiri berupa garis-garis tak beraturan hingga bentuk cap telapak tangan. Tak terkecuali wajah Letkol Soeharto sampai Panglima Besar Jenderal Soedirman juga terkena coretan itu.

Bagian Konservasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Darsono menuturkan pihaknya mengetahui coretan pada relief monument itu akhir pekan lalu, Sabtu 16 Februari 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kemungkinan terjadinya Jumat malam, 15 Februari 2019, karena saat petugas keliling Jumat pagi belum ada (coretan),” ujarnya Selasa 19 Februari 2019.

Pada Jumat petang, sedang tak ada acara atau event di komplek tersebut.

Atas aksi itu, pihak museum Vredeburg mulai Senin, 18 Februari 2019 melakukan pembersihan. Namun nyatanya pembersihan itu tak cukup hanya sehari dan masih berlanjut Selasa, 19 Februari 2019.

Pembersihan cat pada relief itu butuh proses lumayan lama karena harus hati-hati agar tak merusak tekstur relief. Dalam pembersihan itu petugas menggunakan air dan amplas. Namun cat yang sudah terlanjur masuk pori-pori dinding itu sebagian masih menempel.

“Kemungkinan pelaku aksi corat coret ini melompat dari pagar karena akses dari pintu depan dikunci,” ujarnya. Selain itu petugas juga menemukan sejumlah botol bekas cat yang diperkirakan untuk beraksi pelaku di komplek wisata itu.

Baca: Keris Naga Raja Era Sultan, Merinding Sebelum Cerita Kekuatannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

10 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

16 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

16 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

20 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

3 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.