Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengembalikan Kejayaan Sate Padang Lewat Festival Kuliner

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi Membakar Sate
Ilustrasi Membakar Sate
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Sate Padang pada  Sabtu, 17 Februari 2019 sore, yang digelar di kawasan Pasar Raya Padang, membuat kepulan asap membubung bebas ke udara. Asapnya wangi, beraroma bawang dan menggugah selera. 

Baca juga: Sate Padang, Kuliner di Bukit Tinggi Ini Selalu Diburu Turis

Ratusan orang berkerumun sambil melipir dari satu tenda ke tenda lain. Setidaknya ada 22 pedagang sate yang berpartisipasi.

"Ini kesempatan menikmati sate yang lezat dengan harga murah," kata seorang pengunjung Yuni (42).

Memang sate Padang di lokasi festival kuliner itu bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, dengan uang Rp10 ribu sudah bisa menikmati seporsi sate.

Ada berbagai jenis dan merek sate, mulai dari daging, lokan, usus, lidah, sate labu, sate taichan, danguang-danguang, dan banyak lainnya.

Selain rendang, Sate Padang juga merupakan kuliner andalan di Ranah Minang. Jika berkunjung ke Kota Padang, atau daerah lain di Sumbar, tak sulit menemukan pedagang sate. 
Sate padang. getlostmagz.com
Apalagi  penganan dengan ketupat serta kuah yang khas dan gurih ini cukup populer di tengah masyarakat. 

Festival sate diinisiasi oleh Kesatuan Pedagang Jalan Permindo, bersama Dinas Perdagangan Padang.

Menurut Miko Kamal tujuan festival itu yang utama untuk merekatkan silaturahim antar pedagang dengan pedagang, kemudian dengan pemerintah, serta masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti peribahasa "Sekali mendayung dua tiga pulau terlampui", festival itu juga bertujuan menghilangkan kekhawatiran yang muncul di sebagian masyarakat terhadap kuliner Sate.

Kekhawatiran itu  dampak terungkapnya kasus pedagang Sate Padang yang diduga menggunakan daging babi.

Peristiwa menghebohkan tersebut mempengaruhi psikologi penikmat sate, meski yang bermasalah hanya satu pedagang saja. 

Karena persoalan itulah festival sate digelar sekaligus memberitahukan kepada masyarakat banyak, kalau yang bermasalah itu hanya satu pedagang saja. Hal ini juga diserukan Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah di hadapan khalayak ramai.

"Jangan terpengaruh dengan kasus itu, karena yang bermasalah cuma satu. Sementara masih banyak pedagang yang baik dan jujur," serunya di acara tersebut.

Terlepas dari berbagai persoalan, sate Padang sangat layak menjadi primadona para penyantap kuliner, dan memperkaya ragam kuliner nusantara.

Jika ada pepatah karena satu setusuk rusak rendang sebelanga, setidaknya dengan Festival Sate ini, kepercayaan masyarakat terhadap kuliner Sate Padang kembali tumbuh.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

7 jam lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

1 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

2 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

3 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

4 hari lalu

Masjid Al Hakim yang memiliki model arsitektur mirip Taj Mahal India. TEMPO/Fachri Hamzah
Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

6 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

16 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

18 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

21 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah