Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3D Latte Art, Seni Sajian Kopi yang Instagrammable

image-gnews
Salah satu karya 3D Latte Art dalam workshop di Yogyakarta, Jumat 15 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Salah satu karya 3D Latte Art dalam workshop di Yogyakarta, Jumat 15 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivitas minum kopi atau ngopi saat ini bukan sekadar pelepas kantuk. Ngopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup orang Indonesia di segala usia.

Baca: Cara Nikmat Minum Kopi Versi Barista

Kini kian banyak anak muda terinspirasi menjadi coffeepreneur atau wirausahawan kopi. Kedai kopi atau coffee shop juga semakin menjamur dengan tawaran berbagai ragam jenis kopi serta pengalaman rasa. Di tengah menjamurnya bisnis kedai kopi itu, para coffeepreneur pemula dituntut mengetahui berbagai tren sajian kopi sehingga makin menarik perhatian pecinta kopi.

“Selain karakter rasa, suasana dan pelayanan, coffeepreneur wajib responsif dengan tren yang berkembang,” ujar coffeepreneur yang juga pemilik Svarga Coffee & Eatery Yogya, Ully Angga di sela workshop bertajuk ‘Tropicana Slim, Art & Coffeepreneurship Day 2019’ di Yogyakarta, Jumat 15 Februari 2019.

Ully menuturkan saat ini, salah satu tren yang masih menjadi daya pikat sajian kopi misalnya sajian dengan kreasi 3D Latte Art. Konsep 3D Latte Art atau kreasi menu kopi dengan hiasan objek tiga dimensi itu dibuat dari bahan foam yang sudah dipisahkan dulu dari airnya, kemudian dibentuk objek lucu berbagai rupa, sehingga seolah ada objek muncul dari gelas kopi.

Suasana workshop 3D Latte Art bagi para coffeepreneur atau wirausahawan kopi di Yogyakarta, Jumat 15 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

3D latte art sejatinya merupakan kreasi yang sudah ada beberapa tahun lalu. Kreasi ini menggunakan foam yang berasal dari susu panas dengan suhu tertentu supaya mudah dibentuk menjadi karakter boneka dan objek tertentu.

Proses pembuatan kreasi 3D Latter Art lebih sulit dan membutuhkan ketrampilan khusus. Berbeda dengan latte art dua dimensi yang saat ini sudah banyak cetakannya sehingga bisa dibuat secara instan. “Kreasi 3D Latte Art ini masih menjadi tren karena lebih menarik saat difoto dan juga instagrammable,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam workshop yang diikuti 25 coffeepreneur itu menghadirkan Qiqi Biyant, seorang Winner Indonesia Barista Competition Jogja 2011 yang membuat berbagai kreasi 3D Latte Art. Salah satunya seperti bentuk karakter Pokemon yang populer, Pikachu yang tampak seolah menyembul dari dalam gelas kopi.

Kreasi 3D Latte Art ini, menurut Ully, memberi pengalaman dan sensasi yang digemari konsumen kedai kopi yang sebagian besar adalah anak muda. Dengan begitu, mau tak mau seorang barista yang bertugas meracik menu di kedai kopi harus menguasai ketrampilan membuat 3D Latte Art.

Baca juga: Kisah Kopi di Kedai Tanamera, Bagaimana Rasanya Bisa Beda?

“Rasa yang enak saja tidak menjamin usaha berjalan," kata Ully. "Kedai kopi perlu menyajikan pengalaman unik dan berbeda, baik penampilan minuman, pelayanan, harga, maupun lokasinya." Dia menambahkan, tren lain seputar kopi saat ini juga tak bisa dilepaskan dengan gaya hidup sehat.

Masyarakat termasuk milenial saat ini, Ully menjelaskan, sudah teredukasi baik dan berlomba menerapkan prinsip back to nature atau kembali ke bahan alami yang lebih sehat. Contoh, untuk kopi sekarang kita bisa meracik yang tidak pahit meski tak pakai gula. "Inovasi seperti ini cukup diminati konsumen,” ujarnya. Ully menuturkan, sebagian coffe shop juga ada yang menyajikan menu kopi dengan gula terpisah. Di sini, gula hanya sebagai komplemen atau pelengkap saja.

Tatra Kuncara, panitia yang juga Tropicana Slim Strategic Alliance Manager menuturkan Yogyakarta menjadi kota kedua penyelenggaraan workhshop itu. “Kreasi 3D Latte Art yang tengah menjadi tren itu bisa menjadi keunggulan para pemilik kedai kopi,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

2 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

3 hari lalu

Foto ilustrasi jaringan internet.
Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

Survei Populix mencatat kebutuhan internet naik 40 persen selama bulan Ramadan. Mayoritas responden berbagi keseharian melalui Whatsap dan Instagram.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

4 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Instagram Mulai Membatasi Konten Politik

5 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Instagram Mulai Membatasi Konten Politik

Instagram akan membatasi konten politik dari konten yang tidak diikuti pengguna secara default.


Instagram Disebut Bakal Izinkan Pengguna Mengubah Tanggal Postingan

5 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Instagram Disebut Bakal Izinkan Pengguna Mengubah Tanggal Postingan

Fitur Post to the past di Instagram ditampilkan dengan ikon kalender dan berada tepat di atas opsi Boost post.


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

6 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Hibur Perekrut dan Jobseeker, LinkedIn Siapkan Fitur Game

7 hari lalu

Logo untuk LinkedIn Corporation di Mountain View, California, AS 6 Februari 2013. [REUTERS/Robert Galbraith]
Hibur Perekrut dan Jobseeker, LinkedIn Siapkan Fitur Game

Platform pencarian kerja level profesional, LinkedIn menyiapkan fitur game untuk menyenangkan pengguna. Mengikuti tren media digital saat ini.


Cara Mengembalikan Postingan Instagram yang Terhapus

7 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Mengembalikan Postingan Instagram yang Terhapus

Jika sudah telanjur menghapus unggahan atau postingan di Instagram, tetapi ingin menampilkan lagi, tidak perlu khawatir karena ada cara mudah untuk mengembalikannya.


Tak Hanya untuk Pesan Privat, Instagram Selipkan Game Emoji pada Fitur DM

9 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Tak Hanya untuk Pesan Privat, Instagram Selipkan Game Emoji pada Fitur DM

Instagram menyelipkan game serupa Pong dalam fitur direct message. Memainkan emoji yang dikirimkan di pesan privat.


Ojol The Game, Menjajal "Misi Harian" Para Driver Ojek Online

10 hari lalu

Ojol The Game.
Ojol The Game, Menjajal "Misi Harian" Para Driver Ojek Online

Game Ojol The Game besutan CodeXplore kian viral di media sosial. Pemain merasakan susah senangnya menjadi seorang driver ojek online di perkotaan.