TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur saat ini baru 10 persen dari kunjungan wisatawan ke Angkor Wat, Kamboja. Pada 2018, kunjungan wisatawan mancanegara ke Angkor Wat diketahui tembus 2,6 juta orang.
Baca: Arief Yahya Sebut Kawasan Wisata Candi Borobudur Paling Kritis
Tagline Candi Borobudur yang berbunyi Mahakarya Budaya Dunia, menurut Menteri Arief Yahya, sudah oke. Hanya saja untuk mendukung brand itu tentu tidak sekadar menghidupkan legendanya, melainkan juga tentang aksesbilitas ke Candi Borobudur.
"Borobudur sekarang sudah punya brand yang sangat kuat di mata dunia, namun persepsi orang kan bukan hanya brand-nya," ujar Arief di Yogyakarta, Jumat 15 Februari 2019. "Tidak perlu mengubah brand Borobudur, asal aksesbilitas wasatawan mancanegara ke Candi Borobudur diperbaiki, saya berani menjanjikan kunjungan wisatawan mancanegara sampai 2 juta orang pertahun."
Rencana New Yogyakarta International Airport (Antara)
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilah salah satu langkah tepat untuk meningkatkan aksesibilitas ke Candi Borobudur adalah dengan beroperasinya bandara internasional baru Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang terletak di Kulon Progo. Bandara ini turut menjadi faktor penentu dalam mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur.
Rencananya Bandara Kulonprogo akan diluncurkan pada 7 April 2019. "Kalau memungkinkan, kita akan pindahkan semua international flight ke situ," ujar Arief. Dia memperkirakan New Yogyakarta International Airport atau NYIA di Kulonprogo mampu mendongkrak kunjungan wisawatan menjadi 300 sampai 400 persen.
Artikel lainnya: Serunya Mengalun di Jeram-jeram Sekitar Borobudur
Menteri Pariwisata Arief Yahya mencontohkan Bandara Internasional Silangit yang baru mampu mendongkrak kunjungan wisatawan domestik sampai 300 persen. Bandar Udara Internasional Banyuwangi, juga berhasil menggenjot kunjungan wisatawan domestik dan asing sebesar 100 persen.