TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya menyatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Candi Borobudur masih sangat minim. Apa sebabnya?
Baca juga: Serunya Mengalun di Jeram-jeram Sekitar Borobudur
Dalam setahun angka wisatawan mancanegara yang datang ke Candi Borobudur sudah mencapai 2,6 juta orang. Hanya saja, jumlah wisatawan mancanegara baru sekitar 250 ribu orang.
“Candi Borobudur dan Angkor Wat meski sama-sama sebagai Unesco World Heritage Site, dalam pengelolaannya kita tertinggal baik popularitas dan jumlah pengunjung. Borobudur hanya 250 ribu jumlah wismannya, sedangkan Angkor Wat 2,6 juta atau 10 kali lipat,” kata Arief saat menjadi pembicara Seminar Legenda Borobudur di Yogyakarta, Jumat 15 Februari 2019.
Arief mengatakan, minimnya angka wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur karena beberapa faktor. Namun faktor utama yang selama ini menjadi hambatan mendatangkan wisatawan mancanegara adalah aksesibilitas. Minimnya penerbangan langsung dari mancanegara ke Yogyakarta menjadi salah satu penyebab.
Arief mencontohkan, kapasitas bandara Internasional Adisutjipto saat ini 1,5 juta orang dalam setahun. Namun di bandara ini justru penumpangnya membludak hingga enam juta orang dalam setahun atau empat kali lebih banyak dibanding dengan kapasitasnya itu sendiri.
Sehingga terkadang untuk mendarat di Bandara Internasional Adisutjipto harus hold atau keliling di udara terlebih dahulu selama 30 menit.
"Tentu ini merugikan, namun sekarang sudah ada solusinya dengan pembangunan bandara baru Kulon Progo, " ujarnya.
Berikutnya, alasan Candi Borobudur kalah pamor dengan Angkor Wat