Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Ada Kuliner Arab Sampai India

image-gnews
Penjual aksesori imlek di Pekan Budaya Tionghoa Kampung Ketandan Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Penjual aksesori imlek di Pekan Budaya Tionghoa Kampung Ketandan Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan orang memadati Kampung Pecinan Ketandan, Malioboro, Yogyakarta saat pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY XIV, pada Rabu malam 13 Februari 2019.

Baca: 5 Kuliner yang Harus Dicoba di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ini diadakan untuk menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2570. Selama sepekan atau sampai Selas, 19 Februari 2019, pengunjung Pekan Budaya Tionghoa akan menikmati berbagai acara kesenian, menambah pengetahuan tentang kebudayaan Tionghoa, sampai kuliner khas yang menggugah selera.

Perayaan Pekan Budaya Tionghoa kali ini lebih semarak dan tertata. Ada pembagian zonasi kuliner dan stan non-makanan di dalamnya. Pada perayaan Pekan Budaya Tionghoa tahun-tahun sebelumnya, stan peserta berjejer di sepanjang Jalan Ketandan dari barat ke timur lewat Jalan Malioboro.

Tahun ini, jumlah stan diperbanyak dan diteruskan ke utara hingga tembus Jalan Suryatmajan atau depan komplek Kantor Gubernur DIY. Total ada 142 stan di acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta. Lebih dari 100 stan di antara adalah adalah stand kuliner, dan sisanya cinderamata.

"Acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta tak bisa dilepaskan dari festival kuliner. Ada berbagai sajian makanan, baik lokal maupun internasional yang wajib dicicipi," ujar Tri Kirana Muslidatun, Ketua Umum Pekan Budaya Tinghoa Yogyakarta di sela acara pembukaan.

Berbagai sajian kuliner tampak menggoda agar pengunjung mampir. Selain makanan khas Tionghoa, ada pula jajanan India, Arab, hingga Korea, dan Jepang.

Jajanan khas Tionghoa banyak dijajakan misalnya bakcang. Jajanan mirip lemper berbentuk limas segitiga ini dibuat dari beras ketan dan diberi isian daging, jamur, udang kecil, seledri, dan jahe. Makanan khas Tionghoa lainnya, seperti Lontong Cap Go Meh, Choy Pan, Nasi Hainan, kue ranjang, serta wedang kacang.

Stan Bakcang di Pekan Budaya Tionghoa Kampung Ketandan Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun kuliner khas Arab yang tersedia misalnya shawarma, sejenis roti isi atau kebab dengan isian daging sapi sayuran. Ada pula roti khas India, Samosa yang bentuknya segitiga mirip pastel dengan isian berupa cacahan kentang, bawang, kacang serta daging ayam.

Baca juga: Sultan Hamengkubuwono X Ajak Rehat dari Hawa Panas Politik

Jajanan khas Jepang yang ditawarkan di Pekan Budaya Tiongkok Yogyakarta adalah Yakisoba, sejenis mi goreng dengan bahan mi, kol, sayur-sayuran dan daging, ditambah bumbu saus uster atau saus yakisoba. Di sudut lain, ada pula jajanan tradisional seperti jenang gempol khas Jawa serta kerak telor khas Betawi juga Nasi Liwet Solo.

Untuk jajanan kekinian, pengunjung diberi beragam pilihan, seperti bakso Chuanki pedas khas Bandung, Thai Tea, atau Sea Mie. Warung asli kampung Ketandan juga ikut kebanjiran pengunjung. Seperti Yamie Ketandan dan juga Lontong Cap Gomeh dan Wedang Kacang.

Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X mampir ke warung Lontong Cap Go Meh dan Wedang Kacang di Pekan Budaya Tionghoa Kampung Ketandan, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X masuk ke warung ini untuk menyantap Lontong Cap Go Meh. Beberapa stan non-kuliner menjajakan aneka produk, seperti topeng Liong dan Barongsai, juga pernak-pernik khas Tionghoa yang kental dengan warna merah.

Tri Kirana mengatakan pengunjung dapat menikmati sajian kuliner sambil menonton berbagai pertunjukan pentas seni dari berbagai daerah di Kampung Ketandan. Ada juga aneka lomba yang bisa diikuti dan dinikmati pengunjung.

Beberapa lomba yang diselenggarakan misalnya lomba karaoke Mandarin, lomba melukis kepala wayang potehi, lomba Chinese Paper Cutting, lomba Kaligrafi Tiongkok, lomba mendongeng dalam bahasa Mandarin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

9 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

20 jam lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

22 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.