Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Kuliner di Kampung Otak-otak, Intip Strategi Promosinya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Menteri Pariwisata Arief Yahya di kampung Otak-otak, Selasa 12 Feb 2019  (Dok Biro Komunikasi Publik Kemenpar)
Menteri Pariwisata Arief Yahya di kampung Otak-otak, Selasa 12 Feb 2019 (Dok Biro Komunikasi Publik Kemenpar)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner menyumbang hingga 40 persen pendapatan pariwisata. "Karena itulah kuliner sangat penting dalam pariwisata."  Demikian diucapkan Menteri Pariwisata atau Menpar Arief Yahya dalam sambutannya di Festival Kuliner yang digelar di Coconut Island, Pandeglang Banten, Selasa 12 Februari 2019.

Baca juga: Anyer, Kini Aman Dikunjungi Wisatawan! Tilik Agenda Wisatanya

Dalam acara tersebut juga, diluncurkan Kampung Otak-otak yaitu kampung ramah wisatawan yang menyajikan kuliner khas Pandeglang, khususnya otak-otak.

Seperti juga disebutkan dalam siaran pers yang disampaikan Biro Komunikasi Publik Kemenpar, pada kesempatan itu Menpar Arief Yahya dianugerahi penghargaan atas dukungan pembuatan otak-otak dengan varian terbanyak.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dan dua penghargaan, 12 Feb 2019 (dok Biro Komunikasi Publik Kemenpar)
Terkait kuliner, Menpar menyebutkan bahwa kuliner di Indonesia memiliki kelemahan. Yaitu belum adanya makanan nasional dimana sampai saat ini Indonesia belum memiliki makanan nasional. "Bekraf sendiri telah menentukan makanan nasional kita soto. Sementara itu, Kemenpar sendiri mengusulkan lima makanan nasional yaitu soto, rendang, sate, nasi goreng, dan gado-gado," ujar Menpar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri menekankan perlunya upaya lebih untuk melakukan promosi menu kuliner khas yang lain termasuk otak-otak. Sampai saat ini, menurut dia, belum banyak wisatawan asing yang mengenal otak-otak. "Lalu, dimana otak-otak? Ini berarti saatnya kita populerkan otak-otak agar dikenal lebih banyak orang," kata menteri yang juga menerima Lifetime Achievement Award dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia, ini. Arief Yahya memang dikenal paling aktif dalam memviralkan program dan aktivitas kepariwisataan Indonesia di media sosial.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda: Kapan Pariwisata Banten Kembali Pulih?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

10 jam lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

12 jam lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

1 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

2 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

5 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

7 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

7 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

7 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

8 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

8 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.