Selain liburan ke Bali, obyek wisata Komodo di Flores juga berhasil menarik perhatian masyarakat Spanyol. Hal ini disampaikan Oyan Kristian dari NTT Destination Management Company (DMC) PT Komodo Tours yang juga banyak mendapat pertanyaan mengenai berbagai obyek yang ditawarkan pihak nya.
Diakuinya dalam menjual berbagai obyek wisata di NTT dan pulau Komodo serta Labuanbajo di Fitur, dibutuhkan penjual yang bisa berbahasa Spanyol dan sekaligus pemandu yang bisa menjelaskan obyek wisata yang ditawarkan. "Setelah tau Komodo, banyak yang suka dan ingin langsung bisa meliat binatang langka yang hanya ada di Indonesia, khususnya di pulau Komodo," ujar Oyan yang ikut melakukan promosi NTT dan Pulau Komodo di berbagai negara.
Selain itu sejak awal Januari, Oyan Kristian juga mempromosikan Pulau Komodo di Vakantiebeurs Uthrech, Belanda, Matka Nordic Travel di Helsinki dan berlanjut di Riga Latvia serta di Brusel holiday Fair, BIT Milano dan Herning Denmark sebelum di ITB Berlin.
Dalam berbagai kesempatan Oyan Kristian juga melakukan penjajakan dengan universitas dengan menawarkan mahasiswa untuk magang di perusahaan dalam upaya mengoptimalkan pelayanan kepada calon wisatawan dari berbagai negara. Diakuinya memang tidak mudah menawarkan obyek wisata di NTT untuk itu ia masih memadukan dengan Bali sebagai obyek yang turistik.
Tampaknya demonstrasi yang dilakukan supir taxi di Madrid yang membuat Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia harus masuk dari salah satu pintu gedung Feria de Madrid pada membuka pameran pariwisata tidak menyulitkan masyarakat Spanyol dan juga industri dari berbagai negara untuk mencari info dan melakukan transaksi.
Berwisata sudah merupakan budaya bagi masyarakat di Eropa, termasuk Spanyol. Karena itu Indonesia harus terus melakukan promosi, demikian Nia Niscaya menambahkan, dan awal tahun merupakan waktu yang sangat tepat dimana mereka mencari info untuk merencanakan liburan bersama keluarga.
Baca juga: Istana Alhambra, Intip 3 Fakta Tempat Syuting Drama Korea Ini